Hindari Penguntit, Ahmad Dhani Sempat Mau Panjat Genting Tapi Asam Urat Kambuh

Merdeka.com - Musisi Ahmad Dhani menceritakan intimidasi yang dialaminya selama di Surabaya. Intimidasi itu dirasakan Ahmad Dhani saat ia hendak menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden.

Cerita ini diungkapkan Ahmad Dhani saat memberikan keterangannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (2/4).

Menurut suami Mulan Jameela ini, saat tiba di Hotel Mojopahit di Surabaya, dirinya mengaku sudah merasa terintimidasi. Ia mencontohkan, saat makan di hotel tiba-tiba dirinya ada yang memberitahu jika ada massa yang tengah menuju hotel.

"Saya tidak kenal siapa yang memberitahu itu," ujar Dhani, Selasa (2/4).

Tidak berhenti di situ saja, saat ia masuk ke dalam kamar, ada beberapa orang yang mengikuti hingga ke area kamar. "Ada yang mengikuti bahkan ada yang nungguin di luar kamar," ujarnya.

Ia menyatakan, untuk menghindari 'penguntitan' dan pengadangan massa, dirinya sempat berpikir untuk lewat genteng hotel dan melompati pagar. Namun, niat itu terpaksa diurungkan, lantaran kakinya pincang akibat asam uratnya kambuh.

"Di balik tembok sudah ada yang menyiapkan motor untuk menuju tempat deklarasi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan. Awalnya saya mau lewat genteng, tapi tidak jadi karena asam urat kambuh," tambahnya.

Sidang lanjutan Ahmad Dhani di PN Surabaya ©2019 Merdeka.com/Erwin Yohanes

Setelah itu, Dhani pun terpaksa kembali ke lobi hotel. Di lobi hotel Mojopahit itu lah, pada akhirnya video blog atau vlog, dibuat oleh Ahmad Dhani.

"Saya merasa terintimidasi, saya tidak suka apalagi di Surabaya. Andai saya tidak sakit asam urat, kaki saya tidak pincang waktu itu, saya pasti keluar dan saya hadapi massa itu. Meski dipukul, saya tidak akan membalas karena saya tidak mau terlibat kasus perkelahian," ujarnya.

Terkait dengan vlog tersebut, Ahmad Dhani mengaku jika video tersebut tidak ditujukan untuk para pendemo yang mengadangnya di luar hotel Mojopahit. Namun, video tersebut dibuat untuk massa pendukungnya, yang sudah menunggu di Tugu Pahlawan.

"Itu semacam pemberitahuan, pada relawan yang sudah menunggu, bahwa saya tidak bisa keluar dari hotel karena diadang," tambahnya.

Ditanya hakim soal kata idiot, apakah ditujukan untuk para pendemo, Dhani langsung membantahnya. Kata idiot yang ada dalam video itu ditujukannya pada orang-orang di dalam lobi hotel, yang tidak memperbolehkannya keluar hotel.

"Dalam video itu saya mengatakan -ini-, bukan -itu-. Ini maksudnya adalah untuk orang-orang yang tidak memperbolehkan saya keluar," tegasnya.

Sidang pun ditunda oleh hakim hingga Kamis (11/4) pekan depan dengan agenda tuntutan.