Hindari Razia, Penjual Miras di Garut Berkamuflase jadi Warung hingga Bengkel
Merdeka.com - Tim Sancang Polres Garut menggerebek sejumlah warung yang kehadirannya meresahkan masyarakat karena kerap menjual minuman keras pada Selasa (12/10). Warung-warung tersebut dalam kegiatannya berkamuflase menjadi tempat menjual makanan hingga bengkel.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Garut, AKP Maolana mengatakan bahwa sekilas lokasi penggerebekan tidak terlihat hal-hal yang mencurigakan. Namun saat diperiksa lebih jauh, di dalam ruang tersebut ditemukan bunker yang menjadi tempat penyimpanan minuman keras.
“Tim Sancang menggerebek sejumlah bangunan semi permanen yang ada di kawasan Sarana Olah Raga Merdeka. Dari lokasi tersebut, diamankan ratusan botol berbagai jenis minuman keras dari bunker-bunker yang ada di dalam bangunan,” kata Maolana.
-
Apa yang ditemukan di bunker? Berdasarkan uji karbon bunker bawah tanah ini dibangun pada tahun 3080 dan 2780 SM.
-
Dimana bunker ditemukan? Pembangunan rel kereta api melalui sebuah lahan pertanian di pulau Falster, Denmark telah mengungkap situs Neolitikum berusia 5.000 tahun yang menyembunyikan teknologi canggih berupa bunker atau gudang bawah tanah.
-
Dimana bunker Romawi kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan tempat persembunyian bawah tanah yang sangat luas di daerah yang diklaim sebagai wilayah Israel utara.
-
Apa saja yang ada di dalam gudang itu? Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Iwan Saktiadi mengatakan, gudang barang bekas yang terletak di kampung itu berisi barang yang mudah terbakar. 'Ada kayu, besi, plastik, potongan sisa bahan bangunan. Gudang ini milik bapak Agus Sumadyo,' kata Kombes Iwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (3/10).
-
Apa yang ditemukan di barak militer? Arkeologi di Mesir menemukan barak militer berusia 3.200 tahun yang dipenuhi artefak. Salah satu artefak yang ditemukan adalah pedang bertuliskan nama Firaun Ramses II dalam huruf hieroglif.
-
Siapa yang membangun bunker? Dilansir laman phys.org, tim peneliti gabungan dari Museum Lolland Falster bersama Universitas Aarhus, Denmark telah mengidentifikasi situs tersebut dan berhasil menemukan 2 bangunan rumah, artefak dan tembikar, gudang bawah tanah.
Minuman keras itu, dijelaskan Maolana, memang biasanya dijual oleh para pemiliknya di malam hari. Di siang harinya, para pemilik bangunan mengubah tempatnya menjadi warung makan, tempat jualan pakaian, hingga bengkel kendaraan bermotor.
Saat Tim Sancang menggerebek, menurut Maolana, pemilik warung sempat menyangkal bahwa mereka menjual minuman keras. “Namun setelah kita melakukan pemeriksaan, kita temukan bunker lantai yang ditutup karton dan dus bekas. Ternyata bunker itu sengaja dibuat untuk mengelabui, di dalamnya kita temukan ratusan botol minuman keras,” ungkapnya.
Dalam penggerebekan tersebut, diakui Maolana, pihaknya setidaknya menemukan tiga bunker yang menjadi tempat penyimpanan rahasia miras. Tidak hanya miras hasil pabrikan, Tim Sancang juga menemukan minuman keras oplosan.
Peredaran minuman keras di sekitar sarana olah raga Merdeka, menurut Maulana memang sangat meresahkan masyarakat. Langkah penggerebekan dilakukan setelah pihaknya menerima aduan dari sejumlah masyarakat.
“Selain kita mengamankan ratusan botol minuman keras, kita juga mengamankan pemilik warung dan penjual minuman keras eceran lainnya. Lokasi ini akan terus kita pantau dengan mengintensifkan penindakan kepada para penjual minuman keras di Kabupaten Garut,” tutup Maolana.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang ilegal itu diselipkan di dinding mobil seperti modus penyelundupan narkoba
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek ruko yang dijadikan tempat produksi pabrik minuman keras ilegal jenis 'Ciu' di Tambora.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 256 botol ukuran kecil, dan 32 jerigen berisi 35 liter
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaRibuan botol Miras ilegal tersebut rencananya akan dipasarkan di Binjai
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaRuko yang dipakai oleh pelaku sebelumnya merupakan sebuah kantor pengacara namun sudah tidak bertempat lagi.
Baca SelengkapnyaPemusnahan digelar di PT Sinergi Jelma Anugrah, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca SelengkapnyaMiras-miras itu disimpan oleh penjual dalam bagian motor
Baca Selengkapnya