Hingga Oktober 2020, Basarnas Kendari Tangani 58 Kecelakaan Kapal
Merdeka.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat ada 58 kecelakaan kapal yang ditangani selama kurun waktu Januari hingga Oktober 2020.
Humas Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Jumat, mengatakan rata-rata penyebab terjadinya kecelakaan kapal yang ditangani pihaknya akibat kerusakan mesin kapal.
"Total jumlah operasi SAR yang ditangani per 1 Januari sampai 30 Oktober 2020 sebanyak 58 kasus, selamat 751 orang, meninggal 16 orang, hilang 8 orang," kata Wahyudi seperti dilansir Antara, Jumat (30/10).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
Wahyudi menjelaskan untuk nelayan yang hilang dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban hingga memasuki hari ketujuh, operasi SAR dihentikan sesuai kesepakatan semua pihak termasuk keluarga korban.
"Kami berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk keluarga korban untuk menghentikan pencarian, operasi SAR bisa dilanjutkan ketika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," tuturnya.
Ia menyampaikan jumlah kasus kecelakaan kapal per Oktober 2020 menurun dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 66 kasus pada Oktober 2019
"Sampai sejauh ini alhamdulillah tidak ada kendala ketika kami teman-teman melakukan operasi SAR. Semua bisa tertangani dengan baik, apalagi kami banyak terbantu dari teman-teman potensi SAR yang ikut bersama-sama turun di lapangan," katanya.
Ia mengimbau para nelayan sebelum melaut agar memperhatikan kelayakan kapal, alat komunikasi, alat keselamatan, dan selalu memperhatikan kondisi cuaca.
"Untuk teman-teman nelayan sebelum melakukan aktivitas, sebaiknya memperhatikan beberapa hal, seperti kelayakan kapal, dalam hal ini memperhatikan kondisi mesin apakah layak untuk digunakan," katanya.
"Termasuk persiapkan alat komunikasi dan navigasi, seperti marine radio, HP, peta, dan GPS, kemudian siapkan alat keselamatan, seperti pelampung dan ring buoy, terakhir selalu memperhatikan kondisi cuaca dengan melihat informasi dari BMKG sebelum melaut," tambahnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya