Hingga September, Lahan Terbakar di Sumsel Mencapai 2.200 Hektare
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan hingga September 2019 telah menghanguskan sekitar 2.200 hektare. Sementara jumlah hotspot terus meningkat seiring semakin keringnya lahan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, lahan yang terbakar mayoritas berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. Daerah-daerah itu memiliki lahan gambut yang luas dan mudah terbakar saat musim kemarau.
"Dari catatan kami, sampai hari ini ada sekitar 2.200 hektare lahan yang terbakar. Jumlahnya terbilang cukup tinggi," ungkap Ansori, Senin (9/9).
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dikatakannya, karhutla ada yang berhasil dipadamkan satgas dan ada juga tertunda karena besarnya api atau medan sulit diakses. Pemadaman juga dibantu dengan enam unit helikopter untuk melakukan water boombing dan pesawat Cessna Caravan serta heli AS350 untuk patroli.
"Sampai hari ini karhutla masih terjadi di beberapa titik. Tim satgas darat dan udara masih berupaya memadamkan," ujarnya.
Sementara hotspot atau titik panas yang terdeteksi Lembaga Antariksa dan Penerbangan sebanyak 2.787 titik. Angka ini meningkat dua hampir lima kali lipat dari bulan yang sama pada 2019 yang hanya 673 titik.
Sebaran titik panas terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin mencapai 828 titik, kemudian disusul Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 620 titik, lalu 255 titik panas tercatat di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir tercatat 219 titik, Musi Rawas Utara ada 182 titik, Musi Rawas 166 titik.
Kemudian, di Muara Enim (121 titik), PALI (99 titik), Empat Lawang (73 titik), OKU Timur (67 titik), Kabupaten Lahat (51 titik), Kabupaten OKU (50 titik), serta OKU Selatan (36 titik).
"Hotspot kemarin yang terpantau hari ini ada 376 titik, tertinggi sepanjang tahun ini," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya