HKTI Jember Kecam Penetapan Harga Jagung oleh Presiden Jokowi
Merdeka.com - Keputusan Presiden Jokowi yang menginstruksikan harga jual jagung harus maksimal Rp4.500, dikritik keras oleh kalangan petani. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember menilai, kebijakan itu hanya akan menguntungkan peternak ayam, namun merugikan petani jagung.
"Kita bukannya tidak mendukung pemerintah, tetapi tolonglah presiden itu punya hati untuk petani. Seperti lombok (cabai), ketika harga naik, pemerintah cawe-cawe (intervensi) dengan mendatangkan impor. Tetapi ketika harga terjun bebas, pemerintah malah lepas tangan," ujar Jumantoro, Ketua HKTI Jember saat dihubungi Merdeka.com pada Kamis (16/9).
Jumantoro menuturkan, kondisi petani saat ini sedang amat terhimpit karena biaya produksi yang makin tinggi. Di sisi lain, perubahan iklim selama beberapa tahun terakhir, turut berpengaruh terhadap hasil produksi petani.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi ingin lihat hasil panen jagung? Dia ingin melihat hasil panen jagung yang merata dan maksimal.
Menurutnya, petani jagung hanya bisa mencapai titik impas produksi (break event point/BEP) di kisaran harga jual Rp4.000 per kg. Jika pemerintah menetapkan harga jual jagung untuk pakan ternak di harga Rp 4.500, maka petani kemungkinan hanya bisa mendapatkan harga pembelian maksimal Rp4.200 karena harus melewati rantai pasok seperti tengkulak.
"Kita petani jagung itu menikmati harga di atas Rp 5.000 itu kan tidak setiap hari. Sehingga presiden harus mencari solusi agar petani tidak rugi," tutur Jumantoro.
HKTI Jember mengajak pemerintah untuk duduk bareng, menghitung berapa biaya produksi dalam 1 hektare jagung. "Petani sebenarnya menyadari bahwa peternak ayam juga tidak boleh kesulitan mendapatkan jagung, tetapi petani juga jangan sampai rugi," ujar pria yang juga Ketua Asosiasi Petani Pangan Jawa Timur ini.
Jumantoro meminta Presiden Jokowi mempertimbangkan jumlah petani jagung yang lebih besar daripada jumlah keseluruhan peternak ayam.
"Lagipula, peternak ayam itu rata-rata menggunakan pakan olahan dengan jagung itu hanya sebagai bahan dasarnya. Lantas, siapa yang diuntungkan dengan penetapan harga Rp 4.500 itu? Jangan-jangan kalangan pabrikan yang diuntungkan," tanya Jumantoro.
Aksi Suroto Dipuji Peternak Ayam, Dikecam Petani Jagung
Instruksi Presiden Jokowi agar harga jual jagung untuk pakan ternak di harga Rp4.500 dikeluarkan pada Rabu (15/9). Saat itu, Jokowi mendengarkan masukan dari sejumlah kementerian/lembaga terkait, bahwa harga jual jagung saat ini berada di kisaran Rp 6.000.
Keputusan Presiden Jokowi itu juga muncul usai bertemu dengan Suroto, seorang peternak ayam asal Blitar. Suroto sempat diamankan polisi setelah membentangkan spanduk berisi desakan agar presiden membantu menetapkan harga jual jagung secara wajar, saat Jokowi berkunjung ke Blitar pada 8 September 2021 lalu. Suroto kemudian diundang ke Istana dan bertemu langsung Jokowi.
Pantauan merdeka.com, hanya beberapa jam setelah instruksi presiden itu, sejumlah petani jagung mengecam aksi Suroto. Mereka meluapkan kekesalannya di sejumlah group facebook yang berisi para petani jagung.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaGanjar mendapat keluhan mahalnya harga jagung yang biasa digunakan untuk pakan ayam
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik. Namun, diakuinya harga beras naik.
Baca Selengkapnya