HMI desak polisi tangkap pelaku kerusuhan di Istana dan Penjaringan
Merdeka.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membantah telah memprovokasi massa untuk berbuat kerusuhan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam siaran persnya, HMI meminta agar polisi menindak tegas setiap pelaku kerusuhan.
Berikut penjelasan resmi HMI yang diterima merdeka.com, Jumat (4/11):
"Siaran Pers Forum Silahturahmi Alumni
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendirian HMI? Selain Lafran Pane, terdapat 14 mahasiswa lain yang turut serta dalam rapat tersebut. Menurut Agussalim Sitompul dalam bukunya Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (1947-1975), mereka termasuk dalam barisan pendiri HMI.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi
Tentang
Mengutuk dengan Keras Kericuhan di Depan Istana Merdeka dan Kerusuhan di Kawasan Pluit Penjaringan Jakarta Utara
Bersama ini kami para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) prihatin atas perbuatan segelintir yang diduga berasal dari anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan istana negara yang telah memancing terjadinya kericuhan. Perbuatan ini jelas menciderai semangat aksi damai yang didengungkan sebelum pelaksanaan aksi 4 November 2016 dan juga berimbas ke sekelompok orang yang mencoba memprovokasi kedamaian warga di wilayah Pluit Penjaringan–Jakarta Utara. Kericuhan ini jelas sangat merusak nama baik HMI dan Islam pada umumnya, sebab sebagai kaum ulil albab seharusnya mendorong kedamaian dan kesantunan serta menjaga kebhinekaan yang hidup di masyarakat.
Melihat kondisi yang akan menciderai nilai-nilai Islam dan intelektual Islam serta kesatuan bangsa, kami mendesak kepada pemerintah khususnya TNI/POLRI untuk segera:
1. Tidak ragu, menindak dengan tegas kepada siapapun yang berkeinginan mengganggu ketentraman dan ketertiban di Jakarta dengan cara-cara kekerasan, menghasut dan menginginkan pertikaian di masyarakat;
2. Tidak ragu, menindak tegas kepada pihak manapun yang dengan sengaja melakukan aksi-aksi kekerasan di tengah jalan seperti yang terjadi di kawasan Pluit Penjaringan Jakarta Utara dengan mewaspadai kelompok-kelompok yang tak dikenal;
3. Mengimbau kepada peserta demonstran untuk tetap menjaga nilai-nilai Islam dan kesantunan dalam melaksanakan aksi serta menjaga NKRI;
Demi siaran pers ini kami sampaikan, terima kasih atas segala perhatian.
Jakarta, 4 Nopember 2016
Hormat kami,
Forum Silahturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi ini bertujuan untuk mengevaluasi perjalanan Banten sebagai provinsi yang bertagline Iman-Taqwa serta mengangkat berbagai masalah
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa menuntut penangkapan Harun Masiku ini turut diwarnai dengan aksi bakar ban yang menimbulkan kepulan asap hitam memasuki area Gedung KPK.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaPB HMI menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca Selengkapnya