Hoaks Ratna Sarumpaet berpotensi turunkan elektabilitas Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Publik dihebohkan dengan pengakuan aktivis Ratna Sarumpaet terkait berita pemukulan yang dialaminya. Ratna akhirnya mengaku tak ada pemukulan atau penganiayaan yang menimpanya. Wajahnya yang bengkak yang sebelumnya disebut akibat pemukulan orang tak dikenal ternyata bekas sedot lemak wajah di sebuah rumah sakit kecantikan.
Pengakuan Ratna ini berpotensi besar menurunkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi. Pasalnya Ratna sebelumnya tercatat sebagai juru kampanye nasional pasangan ini.
"Kalau melihat potensi, pasti ada potensi penurunan (elektabilitas) dengan kasus ini," jelas peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10).
-
Mengapa Riza Patria sebut Prabowo-Sandi? Riza juga meminta para caleg memetakan kekuatan untuk disinergikan. Di sinilah mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut nama Prabowo-Sandi. 'Sayap-sayap caleg-caleg kita juga terpenting petakan dan kita sinergikan, karena kerja-kerja caleg ini lebih terukur, dirasakan keberadaannya di masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Sandi, maksud saya Prabowo-Gibran,' tuturnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
Rully mengatakan pihaknya belum bisa memprediksi sebesar apa potensi penurunan karena survei belum dilakukan. Ia akan memotret permasalahan ini dalam survei yang akan datang.
"Jadi nanti akan kita lihat lagi ke depan mengenai hasil riset kita apakah ini akan turun atau tidak. Tapi yang pasti bahwa kasus ini sudah mencederai demokrasi, dalam artian bahwa kebohongan publik atau hoaks adalah sebuah kesalahan yang fatal dan pasti akan ada hukuman publik terhadap itu. Apakah ini berpengaruh terhadap angka elektabilitas dari calon itu sendiri, ya nanti kita potret dalam survei ke depan," paparnya.
Respons Prabowo Subianto atas kebohongan Ratna Sarumpaet ini juga dinilai akan mempengaruhi elektabilitas. Upaya tim Prabowo-Sandi dengan melakukan pembersihan dalam tim kampanye juga dinilai sebagai upaya untuk tetap mempertahankan elektabilitas. Hanya saja apakah respons Prabowo ini dapat mengembalikan kepercayaan publik, perlu dilakukan survei atau riset.
"Tapi potensi penurunan pasti ada," ujarnya.
Prabowo telah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah mempercayai karangan cerita Ratna Sarumpaet. Namun permintaan maaf ini juga belum dapat dipastikan akan berdampak ke elektabilitas.
"Kalau sebagai excuse Prbaowo sudah memberikan statement ke publik bahwa ada kecerobohan yang dilakukan dia. Tapi ini tinggal penilaian publik apakah publik nanti akan menjudge lewat elektabilitasnya. Apakah mereka akan berubah pilihan dengan adanya kasus besar ini akan dilihat dalam survei ke depan," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, dukungan Anies ternyata sangat berpengaruh pada elektabilitas para pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO) berada di posisi teratas.
Baca SelengkapnyaSurvei PolMark menunjukkan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono anjlok 12,9 persen dalam 3 bulan.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada 6-12 September 2024, terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membuka blunder Ganjar-Mahfud MD yang berdampak pada penurunan elektabilitas dari November-Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Pramono-Rano 42,9 persen pada survei tatap muka.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, faktor penentunya adalah pemilih swing voters.
Baca SelengkapnyaSurvei PolMark Indonesia kali ini bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud berada di urutan ketiga sebagai pasangan capres-cawapres berdasarkan survei Litbang Kompas.
Baca Selengkapnya