Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Home schooling dan larangan kredit jadi program unggulan Gafatar

Home schooling dan larangan kredit jadi program unggulan Gafatar Polisi periksa markas Gafatar. ©2016 Merdeka.com/Chandra Iswinarno

Merdeka.com - Home schooling menjadi salah satu program unggulan bagi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pendidikan berkarakter menjadi terjemahan atas konsep Tri Sakti Bung Karno.

Pendidikan formal dianggap kurang mendukung konsep budi pekerti dan pembentukan jiwa berkarakter. Bahkan lulusan sekolah formal terkadang tidak memiliki output sesuai kebutuhan pasar.

"Tri Sakti itu kemudian diterjemahkan menjadi program lokal mereka, salah satunya home schooling. Program home schooling jadi bagian pendidikan yang berkarakter," kata Djati Kusumo saat ditemui di padepokannya di Desa Biru, Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (12/1).

Djati beberapa kali terlibat dalam beberapa acara Gafatar. Dia setidaknya tiga kali diminta memberikan pidato kebudayaan, yakni di TMII Jakarta, Gresik dan Malang.

Kata Djati, Tri Sakti Soekarno menjadi tujuan besar perjuangan Gafatar yaitu kemerdekaan politik, kemandirian ekonomi, dan pendidikan berkarakter.

"Mereka menawarkan untuk tidak mengandalkan impor. Antar propinsi bisa saling bertukar produk unggulan. Seperti Madura punya garam bisa mensupport propinsi lain. Jawa punya produk lain bisa dibawa ke Madura," katanya.

Gafatar juga menolak kredit, karena kredit akan mempengaruhi kemandirian ekonomi keluarga. Sebuah keluarga yang sudah kredit motor atau mobil, selanjutnya akan mati-matian membayar kreditnya.

"Rela apapun demi membayar angsuran," katanya.

Program ekonomi lainnya adalah arisan dan kegotong-royongan. Semua mengumpulkan uang yang bisa digunakan oleh anggota yang lain.

Pikiran-pikiran itu sepanjang yang diketahui oleh Djati, selama berkomunikasi dengan beberapa orang temannya. Dirinya tidak melihat adanya kesesatan ataupun radikalisme di Gafatar.

"Tidak ada radikalisme, bahkan sangat lembut. Saya datang 3 kali kegiatan," katanya.

Sebagai Budayawan, Djati merasa dekat dengan berbagai golongan, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagai perwujudan nilai luhur harus dijaga sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Soekarno.

"Gafatar itu salah satu anak ibu pertiwi. Bagian bangsa Indonesia. Kalau ada salah dan kelirunya saya memberi masukan. Gafatar sepanjang pengetahuan kami, sampai detik ini positif lah," katanya.

Djati mengaku tidak banyak tahu tentang Gafatar, namun dirinya meminta pemerintah tidak dengan mudah memvonis sesat atau salah. Bahkan jika memungkinkan diakomodasi sesuai kapasitasnya.

"Pemerintah harusnya mengakomodir aspirasi anak negeri. Saya tidak berhak mengomentari, itu dibubarkan atau tidak," katanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Ketimpangan Pendidikan, Pemprov Jakarta Didesak Buat Sekolah Swasta Gratis
Banyak Ketimpangan Pendidikan, Pemprov Jakarta Didesak Buat Sekolah Swasta Gratis

50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.

Baca Selengkapnya
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Terinspirasi dari Kehidupan Ganjar, Ini Target Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin
Terinspirasi dari Kehidupan Ganjar, Ini Target Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin

Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyiapkan sejumlah program pengentasan kemiskinan. Salah satunya program satu sarjana dalam satu keluarga miskin.

Baca Selengkapnya
Ganjar Nilai Tak Perlu ke Kota untuk Kembangkan Kreativitas
Ganjar Nilai Tak Perlu ke Kota untuk Kembangkan Kreativitas

Beberapa fasilitas yang seharusnya ada di desa, seperti internet dan pelatihan.

Baca Selengkapnya
Istri Capres Ini Berjuang Sendiri untuk Pendidikan Setelah Kehilangan Ayah dan Ibunya
Istri Capres Ini Berjuang Sendiri untuk Pendidikan Setelah Kehilangan Ayah dan Ibunya

Dengan mengenyam pendidikan tinggi, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM).

Baca Selengkapnya
Mewah Bak Istana, Potret Rumah Arie Untung dan Fenita Kini Jadi Sorotan Usai Uang Saku Sang Putra Terungkap
Mewah Bak Istana, Potret Rumah Arie Untung dan Fenita Kini Jadi Sorotan Usai Uang Saku Sang Putra Terungkap

Arie Untung dan Fenita memiliki sebuah rumah yang begitu megah dan mewah di tengah Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jangan Anggap Sepele, Telat Bayar Pinjol Bikin Susah Dapat Kerja dan Ajukan KPR
Jangan Anggap Sepele, Telat Bayar Pinjol Bikin Susah Dapat Kerja dan Ajukan KPR

Pasalnya, keterlambatan pembayaran tersebut akan memberikan dampak negatif.

Baca Selengkapnya
Miris, Siswa di Brebes Putus Sekolah Jelang Ujian Kelulusan
Miris, Siswa di Brebes Putus Sekolah Jelang Ujian Kelulusan

Ahmad Faiq Mubaroq masih berharap bisa melanjutkan sekolah lagi.

Baca Selengkapnya
Cabup Bekasi BN Holik Luncurkan Kartu Bekasi Maju untuk Pendidikan Gratis
Cabup Bekasi BN Holik Luncurkan Kartu Bekasi Maju untuk Pendidikan Gratis

Kartu yang ditujukan bagi kalangan masyarakat tidak mampu ini untuk mempermudah akses pendidikan gratis di kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya
Entaskan Kemiskinan, Ganjar Siapkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Entaskan Kemiskinan, Ganjar Siapkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Ganjar Pranowo menegaskan pendidikan menjadi kunci dalam pemberantasan kemiskinan.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet

Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya