Honor selangit para dai 'karbit'
Merdeka.com - Belum lama ini ramai dibahas di media sosial artis Oki Setiana Dewi mendapatkan petisi yang memprotes penyebutan gelar ustadzah yang disandang oleh artis yang melejit lewat film Ketika Cinta Bertasbih tersebut. Gelar ustadzah yang disandangkan ke Oki dianggap tidak pantas lantaran Oki dianggap belum layak mendapatkan panggilan tersebut.
Tak cuma itu, Oki dianggap pasang tarif terlalu mahal untuk aktivitas dakwahnya. Untuk sekali dakwah, penyelenggara harus siap-siap merogoh kocek puluhan juta rupiah, sebuah angka yang lumayan fantastis untuk mengundang seorang pendakwah.
Petisi dari Change.org yang dibuat oleh seseorang (yang tak menyebutkan nama lengkapnya) itu meminta untuk memboikot acara yang dibintangi oleh Oki. Tak hanya itu, pembuat petisi yang memakai nama samaran ini menuduh Oki sebagai ustadzah abal-abal.
-
Siapa yang minta KPK usut kebocoran OTT? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kesulitan dalam mengungkap terduga pelaku yang membocorkan informasi mengenai dugaan kasus korupsi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
-
Siapa yang membuat oklik? Dikisahkan ada satu pemuka agama yang memberi imbauan kepada masyarakat untuk membuat alat dengan bahan bambu yang dipukul secara bersama-sama.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Okie Agustina mengajukan cerai? Pada akhirnya pernikahan tersebut terancam kandas karena Gunawan yang terekam tengah jalan dengan wanita lain.
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
Dalam tuduhan yang dialamatkan kepada Oki, sang pembuat petisi ini memberikan detail alasan pemboikotan Oki, walau tak semuanya disertai dengan bukti akurat dan hanya statement satu pihak saja.
Mendapat berbagai serangan tersebut, Oki pun angkat bicara.
"Beberapa hari terakhir ini saya ditanya tanggapan tentang pertanyaan beberapa teman pada saya. Maaf lahir batin semunya. Doakan saya yang fakir dan bodoh ini menjadi lebih baik dari sebelumnya," kata Oki, Senin 25 April 2016 lalu.
Oki Setiana Dewi mengaku bahwa dirinya tidak pernah meminta untuk dipanggil Ustadzah. Ia hanya mempersilakan apabila masyarakat hanya memanggil namanya tampa embel-embel.
"Saya enggak pernah minta dipanggil apapun. Mau panggil saya adik silahkan, kakak, teteh, mba, nama saya atau apapun. Silahkan, toh itu hanya panggilan dari manusia. Saya hanya fokus terus memperbaiki diri saya dalam segala hal," ucap Oki Setiana Dewi.
Tak cuma Oki, komplain terhadap pendakwah terkait dengan tarif sebelumnya juga dialami oleh Ustaz Solmed atau Soleh Mahmud. Solmed dianggap terlalu 'jual mahal' saat diundang menjadi juru dakwah kepada para TKI di Hongkong, tahun 2013 lalu.
Saat merdeka.com menelusuri petisi tersebut melalui situs website change.org, petisi tersebut telah dihapus. Adapun keterangannya petisi tersebut dikarenakan laporan dari oknum yang dipetisi.
Namun, muncul petisi baru, serupa tapi tidak sama. Sebuah petisi muncul lagi dengan judul 'Stop Tayangan Ustadzah Karbitan Di TV-Mempertanyakan Status Ummul Quro Oki Setiana Dewi'. Petisi tersebut sudah ditanda tangani 1.631 orang.
Solmed pernah diberitakan oleh media lokal Hongkong, jika dirinya membatalkan kunjungannya untuk memberikan tausiyah kepada para pekerja Indonesia yang berada di Hongkong lantaran tarif yang tidak sesuai. Kelompok pengajian Thariqul Jannah mengundang ustad Solmed untuk memberikan tausiyah kepada para pekerja Indonesia yang ada di Hongkong.
Ia membatalkan kunjungannya secara sepihak, karena honor yang diberikan panitia terlalu kecil. Menurut media tersebut, Solmed meminta kenaikan honor menjadi Rp 10 juta, sebelumnya ia menyepakati honor sebesar Rp 6 juta. Karena tidak menemui kesepakatan, Solmed pun memutuskan untuk tidak berangkat.
merdeka.com dalam tematik hari ini akan mengangkat para dai muda dengan honor tinggi yang pernah menjadi buah bibir masyarakat. Selamat membaca! (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima kader PDIP mengaku dijebak serta ditipu untuk memberikan tanda tangan
Baca SelengkapnyaBahkan keputusan Ali yang dipulangkannya ke Kejagung itu pun bukan kehendaknya.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri kembali dilaporkan terkait kasus bocornya dokumen dugaan suap DJKA.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menetapkan eks pegawai BPOM berinisial SD menjadi tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP Mufti Anam menyentil Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo
Baca SelengkapnyaBoyamin meminta Kementerian Sekretariat Negara segera memublikasikan isi Keppres Pemberhentian Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPasal disangkakan terhadap terlapor yaitu tindak pidana fitnah yang diatur di Pasal 311 KHUP dengan ancaman pidana penjara 4 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaEdy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata menjelaskan dokumen tersebut didapatkan Firli saat masih menjabat sebagai ketua KPK.
Baca Selengkapnyamenjatuhkan vonis terhadap Koordinator Kamtib rutan KPK, Sopian Hadi dengan sanksi etik berat
Baca Selengkapnya