Hujan dan ombak tinggi masih melanda kawasan pencarian AirAsia
Merdeka.com - Cuaca kurang bersahabat nampaknya masih akan menyelimuti kawasan pencarian pesawat Airbus A320-200 milik maskapai AirAsia dengan kode penerbangan QZ8501 di sekitar perairan Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, wilayah itu bakal dihantam cuaca buruk seharian.
Dari data dilansir BMKG, Kamis (1/1), mereka meramalkan Kota Pangkalanbun dan sekitarnya akan mengalami hujan dengan intensitas ringan. Suhu di darat dan laut diperkirakan berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius.
Sementara itu tingkat kelembaban di sekitar kawasan itu diperkirakan mencapai 65-99 persen. Kecepatan angin pun diramalkan mencapai 16 kilometer per jam menuju arah Barat.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Tinggi gelombang di sebelah timur Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, serta Pangkalanbun diperkirakan mencapai tiga sampai empat meter. Hal itu adalah imbas dari konsentrasi pusaran angin di atas zona Laut China Selatan dan Laut Sulu. Tim pencari gabungan diminta mewaspadai kondisi cuaca itu. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca Selengkapnya