Hujan Deras, Banjir dan Longsor Terjadi di Sebagian Wilayah Bandung Raya
Merdeka.com - Hujan yang mengguyur di wilayah Bandung Raya dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik pada Selasa (2/11). Salah satu yang terparah terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dari pantauan, Jalan Kolonel Masturi yang merupakan akses jalan menuju wilayah Lembang dan Cimahi terhalang longsor. Terlihat petugas gabungan termasuk polisi mengalihkan arus kendaraan ke jalan alternatif.
Material longsor yang menutup jalan masih dalam proses pembersihan. Warga sekitar terlihat membantu proses tersebut tanpa alat berat. Mereka memanfaatkan sekop untuk mengangkat tanah.
-
Bagaimana warga Kampung Kopen Lama mengantisipasi longsor? Agar sesuatu yang lebih parah tidak terjadi, warga setempat kemudian mencarikan seekor kambing yang orang setempat menyebutnya 'Wedus Kendit'.
-
Bagaimana membersihkan selokan bisa mencegah banjir? Rutin melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dengan lingkungan sekitar, mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang ikut membersihkan sungai? Thariq Halilintar mengajak beberapa temannya untuk turut serta membersihkan tumpukan sampah yang menggenang di Sungai Ciliwung sebagai bagian dari aksi sosial.
-
Bagaimana warga Kampung Sigandul bersikap tentang longsor? 'Paling longsornya kecil-kecil itu. Kalau tahu bahaya longsor orang sini paling sudah pada lari semua. Pokoknya nggak ada rasa takut. Lagi pula semua sudah ada yang ngatur,' kata warga tersebut.
-
Siapa yang ikut memperbaiki jalan? Dalam pengecoran jalan tersebut, Wawan mengajak para pemuda setempat. Selain itu ia juga mengajak perguruan silat PSHT setempat untuk memperbaiki jalanan tersebut.
Kapolsek Lembang, Kompol Sarche Cristianty Leo Dima mengatakan longsor dari tebing setinggi 20 meter terjadi setelah hujan deras mengguyur sedari siang hingga petang.
"Di atas tebing ada rumah warga, penghuninya sudah diungsikan, tidak ada korban jiwa. Sekarang kami fokus membersihkan material longsor. Tapi kami tidak bisa memprediksi jangka waktunya, karena pembersihan secara manual menggunakan sekop dan sebagainya," kata dia.
Diketahui, Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) sudah memperkirakan potensi terjadi cuaca ekstrem di Kota Bandung dalam dua hari ke depan. Sebabnya adalah dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas.
Terpisah, di Kota Bandung, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mencatat hujan deras yang terjadi membuat 17 titik area jalan dan pemukiman terendam banjir. Rata-rata ketinggian air mencapai 10 cm sampai 15 cm, ada pula yang 30 cm karena sistem drainase tidak berfungsi maksimal.
"Tidak mampu menampung debit air, sungai meluap. Sebagian besar sudah surut," kata Kepala DPU Kota Bandung, Didi Riswandi.
4 Bencana di Jabar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat empat bencana akibat hujan deras dan angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (2/11). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam rangkaian peristiwa di tersebut.
Peristiwa yang menonjol dalam catatan BPBD Jabar adalah tebing setinggi 10 meter longsor di RT 03 RW 01, Jalan Ir. H. Djuanda, Kelurahan Dago, Kota Bandung Selasa (2/11) dini hari akibat hujan deras.
Akibatnya, tiga rumah mengalami kerusakan parah. Penghuni rumah sudah dievakuasi ke tempat kerabatnya meski kerugian materi belum diketahui.
Kemudian, di wilayah Kabupaten Subang, satu unit bangunan Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Kabupaten Subang rusak akibat puting beliung. Beberapa mobil yang terparkir pun terkena material bangunan yang roboh.
Beralih ke Kabupaten Sumedang, tepatnya Desa Pasanggrahan Baru, satu unit rumah beserta lima orang penghuninya hampir terkubur longsoran tanah. Di sekitar lokasi pun banjir karena saluran irigasi tertutup material longsoran.
Peristiwa menonjol terakhir adalah angin puting beliung di Kampung Dukuh, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Satu unit rumah rusak sedang dan empat anggota keluarganya mengungsi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaTebing Tol di Bintaro Longsor, Pembersihan Ruas Jalan Ditargetkan Rampung Malam Ini
Baca SelengkapnyaLongsor yang terjadi beberapa hari lalu telah mengganggu aktivitas warga, khususnya dalam memperoleh pasokan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaPetugas Dinas PUPR Kota Depok melakukan pembersihan eceng gondong uang menutupi permukaan Situ Pengarengan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaGunung Padang terletak di ketinggian sekitar 80 meter di atas permukaan laut yang letaknya berada di seberang selatan dari muara Batang Arau, Padang Selatan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaJalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Mamuju, ibukota Sulbar, dan Provinsi Sulteng, di Kabupaten Mamuju Tengah, tertutup longsor akibat hujan deras
Baca Selengkapnya