Hujan deras bikin sungai meluap, jembatan darurat di Boyolali hanyut
Merdeka.com - Hujan deras terjadi lebih dari lima jam sejak Rabu (22/6) sore kemarin, menghanyutkan sebuah jembatan darurat di Boyolali, Jawa Tengah. Akibatnya, aktivitas dua desa, yakni Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, dan Desa Mojolegi, Kecamatan Teras terputus.
Informasi dihimpun menyebutkan, jembatan terbuat dari bambu itu hanyut sekitar pukul 23.00 WIB. Warga terpaksa harus memutar sejauh tiga kilometer buat mencapai kedua desa.
Menurut sejumlah warga, jembatan dibangun dengan swadaya masyarakat setempat. Konstruksinya sepanjang delapan meter dan lebar tiga meter. Jembatan tersebut dibangun pasca jembatan utama desa putus diterjang banjir tahun lalu. Namun, sebelum jembatan pengganti dibangun oleh pemerintah, jembatan darurat kini malah hanyut.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
"Jembatan ini cukup vital, khususnya bagi para pelajar yang akan bersekolah. Kami berharap pemerintah segera membangun jembatan yang permanen," kata warga setempat, Susilo.
Kapolsek Teras, AKP Purnomo menambahkan, curah hujan memang sangat lebat. Sehingga menyebabkan sungai banjir. Dasar jembatan yang rapuh akhirnya roboh dan hanyut.
"Sembari menunggu jembatan permanen, warga akan membangun jembatan darurat lagi. Tetapi masih menunggu cuaca normal," kata Purnomo. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaKala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaJembatan darurat ini terdiri dari rangkaian pipa besi dengan jalur pejalan kaki yang terbuat dari papan kayu.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca Selengkapnya