Crane jatuh di Masjidil Haram, 62 jemaah haji dikabarkan tewas
Merdeka.com - Hujan deras melanda Kota Suci Makkah Al Mukarammah. Hujan yang berlangsung sejak Jumat (11/9) sore waktu Arab Saudi atau pukul 21.00 WIB ini disertai dengan angin kencang dan suara gemuruh. Imbasnya, menjelang maghrib crane alias alat berat menimpa Masjidil Haram.
Menurut informasi yang diterima Kementerian Luar negeri RI sebanyak 62 jemaah haji meregang nyawa, sementara 30 lainnya luka-luka. Belum diketahui jumlah WNI yang terluka atau tewas dalam insiden tersebut. Beredar kabar dua WNI cedera dalam kondisi kritis, tapi informasi itu belum bisa diverifikasi oleh Pejabat Kemlu, Arsyad, Ketua Daerah Kerja Makkah.
Syaiful, salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di sana mengatakan hujan es kali ini merupakan sebuah hal yang jarang terjadi di tanah suci.
-
Siapa yang mengalami kejadian luar biasa di Makkah? Seorang ulama terkenal yang mengelola Pesantren Buntet, Cirebon, yaitu Kiai Abbas Buntet, dikabarkan pernah mengalami sebuah peristiwa luar biasa pada tahun 1930 saat beliau mengajar di Makkah.
-
Bagaimana kondisi masjid yang terendam? Saat itu, posisi masjid tersebut tepat di sebelah air waduk yang sedang surut. Bangunan masjid tampak masih kokoh berdiri. Namun karena sudah lama terendam, kondisinya sungguh memprihatinkan. Genteng-genteng terkelupas. Lantai masjid dipenuhi lumpur.
-
Kenapa Masjid Jami Al Makmur Cikini pernah digotong? Karena desakan dari pihak yayasan, akhimya musala itu dipindahkan beberapa meter dari tempat asalnya untuk menghindari konflik sosial.
-
Kenapa doa hujan dipanjatkan? Doa ketika turun hujan adalah doa yang diucapkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah yang diberikan melalui turunnya hujan.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
"Kejadian seperti ini jarang terjadi selama ini," ungkap pria yang sudah 12 tahun bermukim di Arab Saudi ini seperti dilansir Antara.
Hal serupa diungkapkan Kepala Seksi Katering Daker Makkah Ahmad Abdullah Yunus. Ahmad yang sempat bermukim di tanah suci mengungkapkan jika penduduk Arab Saudi kerap khawatir apabila turun hujan."Biasanya orang Arab khawatir kalau turun hujan," ungkapnya.
Pasalnya, lanjut Ahmad, lantaran intensitas hujan yang jarang turun di kawasan tersebut membuat warga tidak siap mengantisipasinya. Di Tahun 2010 Makkah dan Jeddah pernah dilanda banjir yang menimbulkan korban jiwa. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video terlihat juga beberapa benda yang ada di lokasi terbang dan berjatuhan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 1000 Jemaah Haji Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Jenazah Banyak Tergeletak di Pinggir Jalan
Baca SelengkapnyaAngka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk melanda sebagian besar wilayah di Arab Saudi, termasuk kota suci Makkah.
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaSebagian besar yang meninggal merupakan jemaah haji asal Mesir.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaHantaman badai kuat telah menutup sekolah-sekolah di Makkah. Bahkan Masjidil Haram terkena dampak hujan lebat yang disertai angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaArab saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini dimungkinkan bisa terjadi hingga sepekan ke depan.
Baca Selengkapnya