Hujan es guyur sebagian wilayah Purwakarta, warga terkejut
Merdeka.com - Fenomena hujan es terjadi di sejumlah wilayah di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (9/11) sore. Salah satu daerah mengalami hujan es di antaranya adalah di Desa Cibeber, Kecamatan Kiara Pedes, Purwakarta.
Dari keterangan warga, hujan es itu berlangsung sekitar sepuluh menit, dengan disertai angin kencang dan kilatan petir.
"Kejadiannya sekitar sepuluh menit. Awalnya angin sangat kencang disertai petir," kata Sri Kurnia Ratnasari, salah seorang warga.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Bagaimana kehujanan di jalan membuat orang sakit? Paparan air hujan yang dingin dapat menyebabkan tubuh kehilangan panas dengan cepat, yang sering kali memicu gejala masuk angin atau pilek, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Kenapa orang mudah sakit di musim hujan? Musim hujan identik dengan berbagai penyakit. Hal ini bisa terjadi akibat penurunan sistem imun tubuh yang disebabkan oleh cuaca dingin.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Menurut Sri, es yang turun sebesar kelereng itu mengguyur pemukiman. Hujan es itu sempat mengagetkan warga, karena terdengar sangat kencang saat menimpa genteng rumah mereka, seperti dijatuhi kerikil. Sontak peristiwa itu membuat heboh masyarakat di wilayah itu. Bahkan sebagian besar warga sempat mengumpulkan butiran es.
"Sempat kaget karena terdengar aneh di genting rumah, seperti hujan kerikil. Kami warga akhirnya dibuat heboh," lanjut Sri.
Meski demikian, tak selang berapa lama setelah terjadinya hujan es, angin dan petir berhenti, lalu disusul hujan seperti biasanya. Warga juga bersyukur karena hujan es yang pertama kali terjadi di daerah itu tidak menimbulkan kerusakan.
"Ini pertama kali terjadi di daerah sini, tapi kami bersyukur tidak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat hujan es," tutup Sri.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data radar BMKG hujan es di Kediri Tabanan memiliki durasi yang cukup singkat antara pukul 13.00 hingga 13.10 WITA.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaVideo peristiwa hujan es itu dibagikan oleh warga di media sosial sehingga viral.
Baca SelengkapnyaMembuat geger warga karena hanya turun dan membasahi satu rumah saja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gambar dari citra satelit penampakan angin puting beliung ekstrem Rancaekek.
Baca SelengkapnyaSalju turun di Indonesia nampaknya mustahil terjadi. Namun hal tersebut dipatahkan oleh video yang diunggah oleh seorang pegawai Freeport di Timika, Papua.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca SelengkapnyaWarga dunia maya membagikan video gurun di saudi yang diselimuti salju.
Baca Selengkapnya