Hujan Es Terjadi di Bangli, Ini Penjelasan BPBD dan BMKG
Merdeka.com - Fenomena hujan es terjadi di kawasan Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/12). Peristiwa ini terekam video warga dan beredar di media sosial.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli Ketut Agus Sutapa mengaku belum mendapat laporan mengenai peristiwa itu. Namun menurutnya, fenomena itu biasa terjadi.
"Untuk laporan belum ada masuk. Kalau pun terjadi sudah biasa di daerah saya, tahun lalu juga begitu. Tidak ada penyebab kerusakan hanya partikel-partikel kayak es setelah sampai di bumi sudah hancur sendiri," kata Sutapa saat dihubungi Jumat (24/12).
-
Apa itu hujan es? Hujan es, yang dalam istilah meteorologi dikenal sebagai hail, adalah fenomena presipitasi yang menarik di mana air hujan jatuh dalam bentuk butiran atau bongkahan es.
-
Mengapa hujan es terjadi? Fenomena hujan es terjadi akibat adanya pola konvektifitas yang signifikan di atmosfer pada skala lokal hingga regional.
-
Kapan banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Dimana hujan es biasa terjadi? Dalam konteks meteorologi, hujan es atau yang dikenal dengan istilah hail dapat terjadi di wilayah subtropis maupun tropis.
Ia juga menyebutkan bahwa fenomena hujan es juga pernah terjadi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, pada tahun 2007 dan tahun 2019. "Kalau di wilayah saya dua kali terjadi di Kecamatan Bangli, tidak menyebabkan kerusakan," ungkapnya.
Cuaca Ekstrem
Sementara itu, Koordinator Bidang Data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, Dwi Hartanto menerangkan bahwa fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem.
"Hujan es terjadi karena adanya awan cumulonimbus. Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail (hujan es) dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan cumulonimbus tersebut. Hal ini, juga disebabkan karena aliran udara ke bawah dari awan cumulonimbus cukup tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, fenomena hujan es tergantung dari pembentukan awan cumulonimbus. "(Fenomena ini) masih akan terjadi (di Bali). Tapi, tergantung dari pembetukan awan cumulonimbus. Kalau awan cumulonimbus memiliki aliran udara ke bawah yang tinggi, juga didukung suhu daratan yang cukup dingin maka akan turun hujan es," jelas Dwi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data radar BMKG hujan es di Kediri Tabanan memiliki durasi yang cukup singkat antara pukul 13.00 hingga 13.10 WITA.
Baca SelengkapnyaVideo peristiwa hujan es itu dibagikan oleh warga di media sosial sehingga viral.
Baca SelengkapnyaJalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaSaking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaHujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar.
Baca SelengkapnyaTerekam suasana yang cukup menegangkan saat air dari dalam pipa mengalir deras di jalanan.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca Selengkapnya