Hujan seharian, Medan dikepung banjir, 2 warga sempat hanyut
Merdeka.com - Hujan di Medan dan sekitarnya yang berlangsung sejak tadi malam, mengakibatkan banjir di sejumlah tempat, Senin (8/2). Dua orang bahkan sempat hanyut, dan seorang lainnya masih hilang.
Kawasan yang dilanda banjir di antaranya sekitar Gang Mandor dan Gang Sariman, Beringin, Medan Selayang. Wilayah di tepi Sungai Babura ini memang kerap dilanda banjir saat hujan deras. Ketinggian air di kawasan ini hingga mencapai 2 meter.
"Puncak air masuk rumah siang tadi sekitar jam 13.00 WIB," jelas Ngatimin, seorang warga.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Seperti biasa, banjir juga terjadi di permukiman di tepi Sungai Deli. Genangan air mencapai dada orang dewasa. "Mulainya pagi jam 9. Tapi puncaknya siang ini," kata Asini, seorang warga.
Perempuan yang sudah terbiasa menghadapi banjir di lingkungannya ini mengaku tidak mengungsi. "Rumah kami kan bertingkat, jadi barang-barang diangkat ke atas. Nanti kalau lebih parah baru kita ngungsi," sambung Asini.
Banjir juga terjadi di kawasan Jalan Sei Mencirim, Payageli, Sunggal, Deli Serdang. Di titik terendah, ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
"Rata-rata sekitar 1,5 meter," kata Sunardi, warga sekitar.
Banjir di kawasan ini terjadi setelah anak Sungai Belawan meluap. Luapan terjadi menyusul hujan yang terjadi sejak tadi malam.
Warga sudah mengungsi ke lokasi yang aman. Sebagian mengungsi ke rumah rumah keluarganya di Medan Krio dan Gaperta. "Ada yang berhasil menyelamatkan barang-barang, tapi ada pula yang tidak," sebut Sunardi.
Sementara itu, dua warga kawasan Jalan Sei Mencirim Gang Buser dikabarkan hanyut terseret arua air. "Seorang sudah ditemukan, seorang lainnya masih hilang. Namanya Syamsul," kata Sunardi.
Wakapolsek Sunggal AKP Trilla Murni menyatakan, Syamsul telah ditemukan. "Kita telah kerahkan tim SAR. Alhamdulillah, yang hanyut sudah ditemukan dalam keadaaan sehat dan selamat," ucapnya.
Trilla mengatakan, meski sudah menemukan 2 orang yang hanyut, tim SAR masih berupaya mengevakuasi warga. "Kami menduga masih banyak warga yang terjebak di rumah. Untuk sementara kita evakuasi ke masjid setempat," jelas Trilla. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya