HUT Bhayangkara ke-72, Jokowi minta Polri buang budaya korupsi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7). Saat memberikan amanat, Jokowi meminta seluruh jajaran Polri untuk terus meningkatkan kinerjanya terutama memantapkan soliditas internal dan profesionalisme.
"Pertama terus tingkatkan kinerja terutama memantapkan soliditas internal dan profesionalisme untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks," kata Jokowi.
Selain itu, Polri diminta melakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ada terutama dalam penegakkan hukum. Jokowi menegaskan, penegakkan hukum harus dilakukan secara profesional, transparan, dan berkeadilan.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Mengapa Jokowi meminta TNI-Polri belajar teknologi? Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta Polri membuang budaya koruptif, hindari tindakan berlebihan serta meningkatkan kepercayaan publik.
"Keempat kedepankan langkah-langkah pencegahan, lakukan tindakan humanis dalam menangani segala permasalahan sosial yang timbul," imbuh Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi meminta Polri meningkatkan sinergi, koordinasi dan komunikasi dengan TNI serta semua elemen pemerintah, termasuk masyarakat dalam menjalankan tugas. Jokowi yakin dengan ikhtiar dalam melakukan perbaikan-perbaikan, peningkatan soliditas dan profesionalisme maka Polri akan menjadi institusi yang semakin dipercaya rakyat.
"Polri juga akan dipercaya rakyat dalam menjaga stabilitas Kantibmas dan penegakkan hukum serta sebagai pelindung, pengayom, pelayan masuarakat," ujar dia.
"Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan ridhonya kepada kita semuanya dalam menjalankan pengabdian terbaik kepada rakyat, bangsa dan negara. Dirgahayu Kepolisian RI ke-72 terus tegaklah menjadi Rastra Sewakottama abdi utama nusa dan bangsa. Selamat bertugas," tuntas Jokowi.
Hadir dalam acara ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri, Mufidah Kalla, Ibu Negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Selain itu, ada juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise, Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo dan Menteri Sosial Idrus Marham.
Kemudian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala Badan Inteligen Negara Jenderal Budi Gunawan, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua KPK Agus Raharjo, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberi peringatan tegas kepada Kepolisian Republik Indonesia pada Hari Bhayangkara ke-78.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia berterimakasih atas kerja keras Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca SelengkapnyaPolri merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta pada Senin, 1 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMedali ini diberikan di Markas Komando (Mako) Brigade Mobile (Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca Selengkapnya"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca Selengkapnya