HUT Bhayangkara, Menko Polhukam Pesan Polri Harus Terbuka Terima Kritik
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud Md meminta jajaran Polri tetap terbuka terhadap kritik. Pesan itu disampaikan bertepatan dengan Hut Bhayangkara ke-74.
"Polri harus terus menerus terbuka terhadap kritik, masyarakat juga jangan segan memberikan masukan dan kritik pada polisi," kata Mahfud, Rabu (1/7).
Namun, Mahfud juga mengajak masyarakat memberikan kritik yang konstruktif. Agar tidak merusak keberadaan Polri.
-
Apa yang Mahfud MD pesan kepada Pangdam dan Kepala Daerah? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Bagaimana Mahfud ingin menularkan ketegasannya? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Siapa yang bertanya soal ketegasan Mahfud? Guru sekolah inklusi tersebut bertanya kepada Mahfud apakah akan mempertahankan idealisme dan ketegasannya dalam memimpin saat menjabat wapres.
-
Kenapa Menkumham meminta jajarannya melakukan evaluasi? Dari refleksi ini, kita dapat mengevaluasi strategi kita, mengidentifikasi peluang baru, serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan lebih baik untuk tahun mendatang,' sambungnya.
-
Bagaimana Muzdalifah merespon kritikan? Muzdalifah kemudian merespons dengan mengunggah video TikTok di akun jualannya yang telah diikuti oleh banyak orang.
-
Apa yang menurut Mahfud MD salah satu cara menjaga keberlangsungan RI? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
"Bahwa harus diperbaiki itu iya. Tetapi Polri sendiri harus pada komitmen sebagai abdi negara dan abdi bangsa yang siap menjaga NKRI," ujarnya.
Dia melanjutkan, Polri sebagai alat negara memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting. Bahkan strategis menjaga keamanan negara.
"Bayangkan kalau satu negara polisi dan tentaranya terhenti selama setengah jam saja, negara bisa bubar. Tidak ada yang mengamankan, maka orang bisa bertindak brutal, kriminal berat dan tindakan teror lainnya," jelas Mahfud.
Pesan Kapolri
Kapolri Jenderal Idham Azis ingin agar anggotanya tetap menjaga soliditas internal dengan baik. Hal itu ia sampaikan sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat upacara peringatan Hut Bhayangkara ke-74 di Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Pada akhirnya sesuai dengan pesan presiden, marilah kita menjaga soliditas internal kita dengan baik," kata kata Idham di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7).
Jenderal bintang empat ini ingin agar anggotanya itu tak bersenang-senang ketika melihat anggota lainnya sedang mengalami kesusahan.
"Jangan SMS, Senang Melihat teman Susah. Susah Melihat teman Senang, itu singkatannya SMS itu," ujarnya.
"Dentungkan harapanmu setinggi langit, lalu biarkan nanti tuhan yang memilih, siapa nanti diantara rekan-rekan akan jadi, pernah semua punya kesempatan yang sama untuk memimpin Polri," sambungnya.
Dia ingin kekompakan itu tetap harus dijaga didalam tubuh Polri. Hal ini ia inginkan agar anggotanya itu siap dalam menghadapi isu-isu yang ada.
"Saya perlu mengingatkan sampai sekarang ini, awal-awal ini supaya tidak banyak Susupo. Kalau orang Palu bilang Susupo itu isu yang liar, isu yang tidak membuat ini ya kan. Semakin ke depan nanti itu semakin tajam itu, ini baru Juli, Agustus nanti ber, ber, ber itu sudah semakin tajam. Kalau kaya lagunya Bimbo tajam tak bertepih," ungkapnya.
"Tapi saya kira ini bukan di Polri, ini di Polisi Papua New Gueane kayanya Pak Napolean, negara goa ini polisinya. Kalau polisi Indonesia saya lihat kompak-kompak saja itu, kaya api dalam sekam tapinya," tutupnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri menegaskan Polri bukan lembaga anti kritik.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu sering kali muncul wacana, pro dan kontra, perdebatan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai evaluasi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaSikap terbuka sangat penting diadopsi oleh seluruh jajaran Polri
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat mengingatkan aparat penegak hukum tidak menggunakan intel untuk menutup aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam, Mahfud MD tegas mengingatkan, TNI Polri dan ASN untuk netral dalam pemilu 2024. Dia ingin tercipta Pemilu yang bermartabat.
Baca SelengkapnyaPolri diingatkan agar tidak sembarang menggunakan kekuasaannya dalam mengayomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaGelar Acara Stand Up Comedy Hur Bhayangkara, Polri: Kritik Kita Tindaklanjuti
Baca SelengkapnyaMacam-Macam laporan dugaan kecurangan yang Dilakukan Aparat dan Masyarakat Sipil.
Baca Selengkapnya