Hutan di Lereng Gunung Slamet Terbakar
Merdeka.com - Setidaknya 500 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas dikerahkan untuk melakukan pemadaman hutan yang terbakar di lereng timur Gunung Slamet, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (11/9). Diperkirakan lahan yang terbakar seluas 2,5 hektar.
"Memang benar, lereng gunung Slamet juga terbakar. Ini petugas masih menyisir memadamkan lokasi secara manual," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sudaryanto, Jumat (13/9).
Dari pantauan di lapangan, kondisi tanah yang gambut dan ilalang menjadi hambatan para personel saat melakukan pemadaman.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
"Kendalanya lokasi terbakar tanaman pinus terdapat pada jurang yang terjal. Jadi susah dijangkau," ungkapnya.
Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas mengaku dengan ditambah lagi angin kencang di lokasi kebakaran yang berpotensi membuat api cepat melewati sekat yang sudah dibuat oleh tim gabungan. Terkait kerugian masih belum diketahui.
"Untuk kerugian, kita masih menunggu data detail. Namun yang pasti luas kejadian masih dalam penghitungan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sugiarto menyatakan saat ini api sudah padam sekitar 80 persen. Meskipun masih terlihat titik-titik api, namun harapannya bisa dipadamkan.
"Dari total empat sektor yang terbakar, dua di antaranya telah berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.50 WIB. Sedangkan, dua sektor lain masih dalam penanganan," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Slamet sejak Rabu, 11 September 2019 terus meluas ke area hutan lindung.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPetugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca Selengkapnya