Hutan Rusak, Pemerintah Moratorium Perluasan Lahan Sawit di Kalimantan
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah menyetop perluasan lahan perkebunan sawit di hutan Kalimantan. Sebab, menurutnya, perluasan lahan tersebut membuat hutan menjadi rusak.
"Sekarang ini pemerintah menyetop perluasan sawit. Jadi tidak ada lagi boleh hutan atau gambut dipakai untuk sawit, sudah moratorium perluasan yang memakai lahan hutan atau gambut untuk sawit, itu berapa bulan lalu diputuskan itu," kata JK saat menjawab keluhan salah satu peserta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) soal lahan hutan Kalimantan yang mulai rusak, di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/9).
Menurutnya, sawit adalah salah satu sektor penunjang perekonomian nasional. Dia menilai produksi sawit, bentuk ekspor yang baik dan menyerap banyak tenaga kerja. Kurang lebih, kata dia, terdapat 20 hingga 25 juga orang bekerja di sektor tersebut.
-
Apa upaya Kementan untuk selamatkan sawah? Kementerian Pertanian (Kementan ) melakukan pengawalan dampak el nino di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Semua upaya dikerahkan, termasuk pompanisasi untuk menyelamatkan 250 ha lahan sawah yang terancam gagal panen.
-
Bagaimana Kementan melindungi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan? Wamentan mengungkapkan, pada tahun 2022, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan kegiatan Rekomendasi Perlindungan LP2B kepada 52 Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di 12 Provinsi.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Kenapa Kementan mendorong akselerasi tanam? Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada,' ujar Mentan di Jakarta, Sabtu (18/11).
-
Bagaimana Kementerian LHK memperkuat hutan karbon? Langkah ini juga upaya menurunkan gas rumah kaca hingga 30 persen sesuai dengan progam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030.
-
Kapan kelapa sawit pertama kali ditanam secara komersial di Sumatera? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
"Sawit menghasilkan devisa lalu orang bekerja (di sektor sawit) karena satu hektare itu setidak-tidaknya tiga orang yang bekerja, cukup besar," ungkap JK.
Kendati demikian, JK meminta kepada publik agar terus menjaga lingkungan supaya tidak terjadi kerusakan hingga kebakaran hutan.
"Karena itu masing-masing anda juga, bagaimana pentingnya memelihara lingkungan. Benar itu bahwa sebenarnya menjaga lingkungan yang baik," harap JK.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 lapak pembakaran arang batok kelapa dihentikan operasionalnya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, moratorium deforestasi merupakan langkah penting untuk menghentikan deforestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSK Hijau Hutsos yang mengatur pemanfaatan hutan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaGerindra Luruskan Tudingan PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya