Ibnu Sutowo, raja minyak Orde Baru dan sengkarut Pertamina
Merdeka.com - Keluarga Sutowo kembali jadi sorotan. Seorang wanita cantik bernama Florence tiba-tiba mengamuk di rumah Adiguna Sutowo. Florence merusak beberapa mobil mewah milik putra bungsu mantan bos Pertamina, Ibnu Sutowo, ini.
Bukan sekali ini Adiguna jadi sorotan, Dia terbukti membunuh Yohannes Berkmans Natong (28), mahasiswa dan pelayan bar Club and Lounge Fluid, Hotel Hilton Jakarta, pada malam pergantian tahun 2005. Di hotel milik keluarganya itu, Adiguna menembak korban dari jarak dekat. Pereli Nasional ini pun divonis tujuh tahun penjara.
Dulu ayah Adiguna Sutowo, Ibnu Sutowo, pun pernah membuat heboh negeri ini. Dia menyeret Pertamina nyaris bangkrut dan berhutang sekitar USD 10,5 miliar tahun 1975. Sejumlah pihak mencurigainya terlibat korupsi.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Apa yang dilakukan ayah Ira Wibowo sebelum merdeka? Dapat beasiswa Wibowo Wirjodiprodjo remaja dulu ikut dalam tentara pelajar melawan penjajah.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa ayah Lettu Soejitno? Latar Belakang Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Harian Indonesia Raya tanggal 30 Januari 1970 memberitakan simpanan Ibnu Sutowo pada saat itu mencapai Rp 90,48 milyar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar) dan melaporkan kerugian negara akibat kerjasama Ibnu Sutowo dengan pihak Jepang mencapai USD 1.554.590,28.
Dalam tajuk-tajuknya, pemimpin redaksi Harian Indonesia Raya, Mochtar Lubis, keras mengkritik Ibnu Sutowo dan penyimpangan-penyimpangan di Pertamina. Mochtar Lubis mempertanyakan asal kekayaan Ibnu Sutowo yang tak jelas asal usulnya. Juga 'kedermawanan' Ibnu Sutowo yang bisa membagikan uang hingga USD 500.000 setiap tahunnya. Kontrak-kontrak Pertamina yang janggal, hingga laporan keuangan Pertamina yang sangat tertutup.
"Lebih menarik lagi ialah cerita Ibnu Sutowo bahwa dia punya perusahaan ekspor tembakau yang katanya besar, perkebunan karet dan apotek-apotek. Diakuinya pula ada enam atau tujuh perusahaan, yang semuanya, katanya, diurusnya dalam waktu senggangnya," tulis Mochtar Lubis 19 Oktober 1970.
Ibnu Sutowo yang diserang media dan sejumlah tokoh intelektual, tak menanggapi. Dia bersikeras tak korupsi. "Jangan layani mereka. Kita buat headline dengan bukti kerja keras dan sukses dalam membangun," katanya.
Ibnu Sutowo sendiri mungkin tak pernah bermimpi bisa memimpin perusahaan sebesar Pertamina yang tahun 1970an, ibarat negara di dalam negara. Pertamina di era itu adalah sebuah perusahaan raksasa dengan barisan kilang minyak dan armada tanker. Saat itu keuntungan Pertamina melimpah saat harga minyak melambung tahun 1970. Pertamina mulai berinvestasi jor-joran, bahkan di luar bidang perminyakan. Mulai dari pengolahan baja Krakatau Steel, perhotelan, real estate, angkutan udara, dan banyak lagi.
Tapi turunnya harga minyak tahun 1975 dan utang jangka panjang Pertamina yang tidak cair menjadi pukulan telak menghantam Pertamina hingga nyaris rubuh. Ditambah dugaan korupsi para pejabatnya, Pertamina limbung.
Tahun 1975, Ibnu Sutowo diberhentikan sebagai Dirut Pertamina. Posisinya digantikan Piet Harjono.
Ibnu Sutowo awalnya seorang dokter. Dia lahir di Yogyakarta, 23 September 1914. Setamat dari pendidikan kedokteran di Surabaya pada tahun 1940, Ibnu Sutowo bekerja sebagai dokter di Palembang dan Martapura. Setelah masa kemerdekaan, dia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Sumatera Selatan (1946-1947). Karirnya lumayan bagus tahun 1955, Sutowo menjabat sebagai Panglima TT-II Sriwijaya (Kini Panglima Kodam).
Pada tahun 1957, Kepala Staf Angkatan Darat, AH Nasution , memberi perintah Ibnu Sutowo mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina). Pada tahun 1968, perusahaan ini bergabung dengan perusahaan minyak milik negara lain hingga menjadi PT Pertamina.
Hingga meninggal tahun 2001, Ibnu Sutowo tak pernah tersentuh hukum. Semua pihak tak pernah mendapat kejelasan soal dugaan praktik kotor di Pertamina yang digawanginya. Persis apa yang ditulis Mochtar Lubis untuk menutup tajuknya tahun 1970.
"Jawabannya tentu terserah lagi pada Ibnu Sutowo sendiri. Kalau Kejaksaan Agung, sih, sudah lama berdiam diri mengenai penyelewengan-penyelewengan dalam Pertamina."
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang nomor satu di Pertamina ini turut membesarkan merek Mitsubishi dan Mercedes-Benz di Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaSang cucu ini yang sampai saat ini meneruskan usahanya sekaligus menjabat Direktur Utama Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaHotel mewah itu memiliki 193 kamar di distrik tepi laut Bund yang bersejarah di Shanghai.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan kuliahnya, Martua mulai mencoba merintis usaha kecil-kecilan di Medan.
Baca SelengkapnyaMeski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca SelengkapnyaHaji Ciut menggerakkan bisnis batubaranya di bawah bendera PT Gunung Mulia Binuang.
Baca SelengkapnyaSetiawan masuk dalam formasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo, yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, kekayaan Prajogo Pangestu mencapai Rp673 triliun.
Baca Selengkapnya