Ibu di Medan bungkus bayinya dalam plastik lalu dihanyutkan ke sungai
Merdeka.com - Warga yang tinggal di Kampung Pasiran, Kelurahan Hamdam, Medan, Jumat (9/2) malam, dikejutkan dengan penemuan orok di tepi Sungai Deli. Bayi laki-laki yang diduga sengaja dihanyutkan kini dirawat warga setempat.
Berdasarkan keterangan dihimpun, bayi itu pertama kali ditemukan warga mengambang di Sungai Deli. "Saat itu kami mendengar ada suara. Awalnya kami duga anak kucing dalam bungkusan hitam yang dihanyutkan," kata Karan (18), warga setempat.
Karan kemudian turun ke tengah sungai dengan kedalaman hingga dada orang dewasa. Bungkusan plastik hitam itu dibawa ke tepi sungai. Ternyata isinya bayi laki-laki dibungkus kain bedong dan kain tilam yang masih berdarah.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Sementara pihak Polsek Medan Kota menyatakan, bayi itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 19.30 Wib.
"Warga mendengarkan tangisan bayi di dekat rumahnya, kemudian keluar dan melihat ke pinggiran sungai, ada anak bayi beralaskan plastik serta kain," kata Kapolsek Medan Kota Kompol Martuasah Tobing, Sabtu (10/2).
Warga kemudian melapor kepada kepala lingkungan setempat. Mereka selanjutnya membawa bayi itu ke Bidan Ramini di kawasan Multatuli untuk pertolongan pertama. "Bayi sudah sempat terendam air," sambung Martuasah.
Kepala lingkungan juga menghubungi pihak kepolisian. Personel Polsek Medan Kota pun tiba di lokasi. Mereka memintai keterangan dari sejumlah saksi.
bayi dihanyutkan ibu kandung ke sungai ©2018 Merdeka.com/yan muhardiansyah
Keterangan dari Bidan Ramini memberi petunjuk kepada petugas. Dia menyatakan telah membantu persalinan seorang ibu yang mengaku bernama dengan inisial RL (30), Jumat (9/2) sekitar pukul 07.53 Wib. Perempuan itu mengaku tinggal di Jalan Mahkamah Ujung, Medan.
Saat ini, si bayi kini dirawat warga setempat. Sementara polisi memburu pelaku yang membuang bayi itu.
"Atas keterangan bidan, RL lah yang diduga telah membuang bayinya. Kita tengah mencari yang bersangkutan," kata Martuasah.
Tak berselang lama, pelaku pembuang bayi malang itupun ditangkap. Polisi mengamankan seorang perempuan yang sengaja menghanyutkan bayinya karena alasan biaya hidup. Tersangka yang diamankan yaitu Roswita Lase (28), warga Pantai Burung, Kelurahan Aur, Medan.
"Tersangka diamankan setelah kita mendapat informasi mengenai keberadaannya di praktik bidan Hj Ramini, Jalan Multatuli, tadi pagi sekitar pukul 06.45 Wib," kata Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah.
Roswita telah dibawa ke Mapolsek Medan Kota. Dia tidak sendirian, dua anak kecil turut bersamanya. Dari hasil pemeriksaan sementara, Roswita mengaku sengaja menghanyutkan bayi yang baru dilahirkannya ke Sungai Deli karena tidak sanggup membiayai atau memberinya makan.
"Alasannya sejak Agustus 2017 suaminya atas nama Berkat Syukur telah meninggalkannya," jelas Martuasah.
Perempuan itu mengaku ditinggalkan suaminya saat dia hamil. Sementara dia juga harus membiayai 2 anak mereka yang masih kecil. "Selama ini dia menafkahi kedua anaknya dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan di rumah makan," jelas Martuasah.
Setelah melahirkan di Bidan Hj Ramini, Jumat (9/2) pagi, Roswita membawa bayinya ke tempat kosnya di kawasan Pantai Burung. Sekitar pukul 18.00 Wib, dia membungkus dan menghayutkan bayi ke Sungai Deli.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba dia menemukan kotak kardus yang dikiranya berisi sepatu.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca Selengkapnya