Ibu di Nias yang Gorok 3 Anaknya karena Himpitan Ekonomi, Meninggal Dunia
Merdeka.com - Marlina Tafona'o alias Ama Fina alias MT (30), ibu yang menggorok 3 balitanya di Nias Utara lalu mencoba bunuh diri, menghembuskan napas terakhir. Tahanan Polres Nias ini meninggal dunia di RSUD Gunungsitoli, Minggu (13/12) pagi.
"Sekitar pukul 06.10 WIB, tersangka MT dinyatakan meninggal dunia oleh dokter umum piket RSUD Gunungsitoli telah meninggal dunia di RSUD Gunungsitoli," kata Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadsen Hulu.
Sebelumnya, Marlina disangka telah membunuh tiga putranya YL (5), SL (4), dan DL (2) di rumah mereka di Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara, Rabu (9/12). Dia menggorok ketiga balita itu menggunakan sebilah parang, saat anggota keluarga yang lain pergi mencoblos ke tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Nias Utara. Yadsen menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan, motif tersangka melakukan pembunuhan sadis ini karena stres akibat impitan ekonomi.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Siapa yang ditemukan tewas di Maros? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Perempuan ini ternyata sempat mencoba bunuh diri setelah membunuh tiga putranya. Dia menyayat lehernya sendiri dengan menggunakan parang. Suaminya Nofedi menggagalkan upaya itu. Namun istrinya mengalami luka pada bagian leher depan.
Setelah diamankan penyidik Satuan Reskrim Polres Nias dari kediamannya, Kamis (10/12) sekitar pukul 00.30 WIB, Marlina dibawa ke RSUD Gunungsitoli untuk dirawat. Setelah mendapatkan perawatan, dia kemudian dibawa ke Unit PPA guna dimintai keterangan.
"Tersangka tidak mau makan, setiap dikasih makan maupun minum tersangka mengalami muntah-muntah," jelas Yadsen.
Keesokan harinya, Jumat (11.12) sekitar pukul 21.00 WIB, Marlina mengeluh sakit perut. Dia dibawa rawat jalan ke RSU Bethesda Gunungsitoli.
Sabtu (12/12) sekitar pukul 16.00 WIB, Marlina kembali muntah dan mengeluh sakit perut sehingga dibawa berobat jalan ke RSUD Gunungsitoli.
"Minggu (13/12) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB, tersangka MT dibawa kembali ke RSUD Gunungsitoli karena mengeluh sakit di perut dan muntah-muntah dan disarankan oleh dokter jaga untuk opname, kemudian tersangka MT menjalani perawatan dan Opname di RSUD Gunungsitoli. Namun dia meninggal dunia tadi pagi," jelas Yadsen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dijerat dengan ancaman penjara paling lama 20 tahun
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Baca Selengkapnya