Ibu Gantung Diri Disaksikan Anak, Ini Rentetan Masalah Ekonomi yang Dihadapinya
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, T (26), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Parahnya, aksinya disaksikan kedua anaknya yang masih kecil.
Kasi Humas Polres OKU AKP Syafaruddin mengungkapkan, korban mengambil jalan pintas karena faktor ekonomi. Suaminya sedang menganggur dan terus berupaya mencari pekerjaan.
"Ekonomi sering kekurangan, sementara keluarga korban harus tetap makan," jelas Syafaruddin, Kamis (11/8).
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
Tak Ada Beras hingga Tas Rusak
Sebelum kejadian, korban hendak menanak nasi namun tak ada lagi beras di dapur. Dia tak memiliki uang sepeser pun yang membuatnya menyerah.
Tak hanya itu saja, korban dibuat kesal dengan permasalahan lain yang dihadapi keluarganya. Dalam waktu bersamaan, tas sekolah anaknya rusak dan perlu dijahit agar bisa digunakan.
Beberapa saat sebelumnya juga, pikiran korban semakin emosi lantaran ponselnya rusak akibat dibanting kedua anaknya. Untuk memperbaiki kedua barang itu tak bisa dilakukan karena tak memiliki uang sama sekali.
"Ternyata selain tak beras, soal jahit tas anaknya dan ponsel jadi pemicu korban gantung diri. Dia bingung karena tak punya uang, sementara suaminya sedang keluar untuk mencari pekerjaan," ujarnya.
Suruh Anak ke Luar Rumah
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Baturaja Timur, OKU, geger dengan aksi gantung diri yang dilakukan seorang ibu rumah tangga, T (26). Korban mengakhiri hidupnya, Rabu (10/8) sore. Sontak warga sekitar dibuat heboh dan mendatangi TKP.
Peristiwa itu bermula saat korban menyuruh kedua anaknya keluar rumah kemudian menutup seluruh pintu dan jendela. Penasaran, kedua anaknya mengintip dari celah papan rumah dan menyaksikan ibunya melakukan aksi tersebut.
Kedua anak itu berteriak meminta tolong sehingga tetangga mendatangi rumahnya untuk melepaskan ikatan. Namun, nyawa ibu mereka tak dapat diselamatkan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaKorban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kelapa
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaDia bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan ini mengakibatkan seorang anak balita berusia dua tahun meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca Selengkapnya