Ibu Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anak di Bandung Diduga Karena Bingung Bayar Utang
Merdeka.com - Seorang perempuan bernama Dina Rosdiana Yulianti (30) ditemukan gantung diri diduga setelah membunuh dua anaknya yang masih berusia 4 dan 2 tahun. Hal tersebut dilakukan setelah dirinya putus asa karena kesulitan membayar utang.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Margamulya Rt. 01/02 Desa Cipatat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (7/4) petang. Pihak kepolisian sudah meminta keterangan sejumlah saksi, sekaligus menyita beberapa barang bukti.
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro menyebut salah satu barang buktinya berupa surat berisi keluhan mengenai utang dan ucapan perpisahan kepada keluarga termasuk suaminya.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
"Adapun motifnya kita menemukan surat wasiat yang pada intinya dia terlilit utang kemudian dia bingung dan mungkin juga dia takut dengan keluarga dengan suaminya. Info dari suaminya (utang) ke teman korban Rp5 juta,” kata dia.
Meski diduga bunuh diri, namun kepastian penyebab Dina masih menunggu proses autopsi. Dari pemeriksaan sementara, terdapat luka di bagian dari jeratan selendang yang digunakan untuk bunuh diri.
Di luar dari itu, tidak ditemukan luka fisik akibat kekerasan benda tumpul atau benda tajam di tubuh Dina.
"Kita belum bisa memastikan penyebab kematian ini. Kita masih harus lakukan autopsi. Tetapi diduga kuat penyebab kematiannya karena bunuh diri," tutur Redhoi.
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat ini bermula saat sang kepala rumah tangga bernama Asep Burhanudin pulang dari pelatihan dan pendidikan sebagai Satpam di daerah Kabupaten Bandung.
“Di depan rumahnya, suami korban menggedor-gedor pintu dan setelah tidak ada jawaban suami korban mendobrak pintu rumah,” kata Yana.
Asep berteriak setelah melihat kondisi istri dan anaknya sudah tak bernyawa. Ia berteriak memanggil tetangga dan saudaranya. Polisi yang mendapat laporan kemudian melakukan olah TKP. Dina Rosdiana Yulianti ditemukan suaminya dalam posisi gantung diri di tiang pintu kamar dengan menggunakan kain selendang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaPolres Malang mengungkap motif kasus satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri pada Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, para tersangka masih belum mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaDia bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca Selengkapnya