Ibu Gorok Tiga Anak di Brebes, Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan
Merdeka.com - Polres Brebes belum bisa memeriksa KU (35), ibu yang menggorok tiga anak kandungnya, sehingga seorang di antaranya meninggal dunia. Mereka masih menunggu tes kejiwaan perempuan itu di RSUD dr Soeselo, Slawi.
"Jadi belum bisa memeriksa pelaku jawabnya masih minim. Kami menunggu hasil observasi tes kejiwaan dulu dari psikolog untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Hasil tes kejiwaan kita tunggu selama 7 sampai 14 hari. Jika hasil observasi dokter kejiwaan, bila sehat, baru bisa dilakukan pemeriksaan," kata Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto saat dikonfirmasi, Selasa (22/3).
Dugaan sementara, motif pelaku menggorok anak kandungnya adalah depresi. Dari hasil pemeriksaan sementara, KU nekat melakukan aksinya karena mendengar bisikan gaib untuk membunuh anaknya.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
"Motifnya ingin membunuh anaknya, apabila tidak dibunuh hidupnya akan susah sengsara," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan keluarga juga diketahui bahwa pelaku tidak ada masalah dengan keluarganya.
Dua Korban Trauma Berat
Sementara dua anak yang mengalami luka-luka, KEZ (10) dan E (5), masih dirawat di Rumah Sakit Purwokerto.
"Dua anak kondisinya trauma berat dan kami sudah kirim tim psikolog Polda Jateng maupun Mabes Polri untuk dilakukan pendampingan dalam memberikan trauma healing, sedangkan ayahnya yang (sebelumnya) berada di Jakarta sudah menunggu perawatan dua anaknya di rumah sakit," ujarnya.
Terkait tindak pidana yang dilakukan KU, polisi menyita barang bukti berupa sprei, bantal dan pakaian korban serta pisau cutter yang diduga digunakan untuk melukai korban.
Karena perbuatannya, KU diancam sanksi sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 20 tahun penjara.
"Ancaman sanksi pidana akan dikenakan apabila pelaku terbukti saat melakukan pembunuhan dalam keadaan sehat kejiwaannya," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaIda masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Suara teriakan dan kegelisahannya sering terdengar di rumah sakit itu.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaKeterlilbatan ahli kejiwaan karena ada indikasi polisi NJP mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca Selengkapnya