Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu 4 Km ke Puskesmas, Sempat Jatuh dan Bayi Meninggal
Merdeka.com - Peristiwa memprihatinkan terjadi di Pandeglang, Banten, Sabtu (1/5). Seorang ibu hamil yang ingin melahirkan terpaksa ditandu sejauh 4 Km untuk sampai ke puskesmas, karena akses jalan di sana belum bisa dilalui kendaraan.
Ibu yang tengah hamil bernama Enah (30), warga Kampung Lebak Gedong Desa/Kecamatan Sindangresmi. Dia terpaksa ditandu para pemuda menggunakan sarung dan bambu untuk mencapai lokasi yang bisa dijangkau mobil.
Salah seorang pemuda desa sekitar, Muhamad Rizal Saefulloh, menceritakan awalnya mereka mendapat laporan dari warga mengenai adanya seorang ibu hamil yang akan melahirkan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Mengapa pasien di Polewali Mandar harus ditandu? Sebab di sana tidak ada akses jalan yang layak, setelah bertahun-tahun tak diperbaiki.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Bagaimana kronologi kejadian ibu hamil marah di KRL? 'Dia orang Cikande. Aku cerita ya tentang awalnya. Temannya duduk sebelahku, ngobrol sama ibu-ibu. Dia ada persis di depan ku kursi prioritas, dia dengan pakaian agamis sekali,' Hana tak segaja melihat WhatsApp orang yang duduk disebelahnya, di mana foto dirinya beredar di grup wa orang tersebut. 'Sedang asik WA mereka, aku liat wanita yg depanku kirim WA ke temannya dan aku lihat dia mencemooh aku dengan fotoku. Itu WA grup bukan pribadi yang notabennya teman dia yang di dalam grup juga bisa liat rupaku, pakaian ku. Tanpa pikir panjang aku marah,' jelasnya menceritakan asal kronologi kejadian tersebut.
-
Apa yang dialami pemobil wanita itu? Kewaspadaan seorang wanita pengendara mobil tiba-tiba diuji saat ia menjumpai 5 pengendara sepeda motor yang ingin membegal mobilnya. Sepanjang perjalanan kelima motor tersebut membuntuti pemobil dan menunggu momen yang pas untuk menghentikannya.
"Iya itu tetangga kampung, Kemarin itu pas habis zuhur jam 01-an kira kira. Ibu Enah di rumahnya sudah nggak tahan mau melahirkan. Sudah gitu, nelpon ke teman-teman pemuda di sini. Kita ke sana kita liat kondisinya sudah memprihatinkan," ujarnya saat dihubungi, Minggu (2/5).
Saat akan dibawa ke puskesmas, kondisi jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Hasil dari diskusi pemuda dan keluarga, ibu hamil tersebut terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu.
"Kita mau bawa pakai kendaraan, cuma karena jalan yang tidak layak yang tidak bisa dijangkau kendaraan roda dua atau roda empat. Akhirnya kita berdiskusi dengan keluarga, karena ibunya sudah tidak kuat sekali, akhirnya hasil diskusi kita simpulkan untuk ditandu. Dari kampung Lebak Gedong ke Kampung Sawit, yang jaraknya kisaran 3 sampai 4 kilo," kata Rizal.
©2021 Merdeka.comDi tengah perjalanan, sarungnya robek. "Di perjalanan itu, karena memang tidak kuat ini sarungnya menahan beban ibu hamil yang kita tandu pakai sarung dan bambu, robek di jalan tanpa kita ketahui dari sebelumnya. Sampai jatuh ibu hamilnya, kita ganti kembali kita bawa," ungkap Rizal.
Sesampai di Kampung Sawit dan telah ada akses jalan yang dapat dilalui dengan kendaraan roda 4, Enah di bawa menggunakan mobil ke puskesmas.
"Pakai (mobil) teman-teman di sini, aksesnya ke puskesmas sudah bisa dilalui mobil, 4 kilo itu (ditandu) dari Lebak Gendong ke Kampung Sawit," ungkapnya.
Saat tiba di puskesmas, kehamilan ibu Enah sudah masuk ke bukaan 4. Tenaga medis di sana pun melakukan pemeriksaan. "Setelah itu ibunya meminta izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi keluar anak yang pertama dan meninggal di tempat. Setelah itu ditidurkan kembali diperiksa lagi oleh bidannya, ternyata ada satu lagi di dalam. Dibantu kembali (melahirkan), ternyata dua-duanya sudah tidak bisa tertolong bayinya," ujar Rizal.
Berdasarkan hasil diagnosa di puskesmas, kedua bayi kembar tersebut meninggal akibat kelebihan air ketuban, dan juga kondisi kandungan masih berumur 6 bulan. "Hasil diagnosa di sini, itu karena kelebihan air ketuban. Memang umur kandungannya baru 6 bulan," jelasnya.
Mengenai biaya persalinan Enah di puskesmas, seluruhnya menggunakan Jamkesmas dana BPJS. Kini dia telah kembali ke rumahnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana kondisi jalan yang lebih mirip kubangan daripada jalur yang layak dilalui.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaIbu muda ini akhirnya melahirkan di dalam mobil polisi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca Selengkapnya“Kondisi ibu dan bayi dilaporkan dalam keadaan baik,” tutur Kapolsek Parung AKP Dodi Rosjadi.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Sadewo, Semarang, Kamis (29/2). Seorang balita tewas dan ibunya kritis dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAkses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaWanita Hamil Ditabrak Mobil Grand Max hingga Keguguran di Jakpus, Pengemudi Sempat Kabur sebelum Ditangkap
Baca Selengkapnya