Ibu-ibu pensiunan PNS digendam, uang & emas Rp 294 juta disikat
Merdeka.com - Tiur Saragih (53), pensiunan PNS yang tinggal di Jalan Mandau Permai Blok BB, Nomor 12 Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Pekanbaru, Riau, menjadi korban hipnotis tiga orang yang tidak dikenal (OTK). Tiur kemudian melapor polresta setempat.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria, kepada merdeka.com membenarkan adanya laporan korban hipnotis yang mengakibatkan kerugian material sebesar Rp 294 juta, itu.
"Laporan sudah diterima, korban sudah kami mintai keterangannya. Sedangkan tiga pelaku hipnotis yang belum diketahui identitasnya itu masih dilakukan pengejaran," ujar Arief Fajar, Kamis (13/2).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Informasi dari kepolisian menyebutkan, peristiwa hipnotis tersebut terjadi pada, Rabu (12/2), sekitar pukul 10.30 WIB. Tiur menuturkan kejadian berawal saat dia di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, tepatnya di depan Bank Mandiri. Dia lalu didatangi oleh seseorang laki-laki.
Pria itu bertanya kepadanya di mana alamat PT Budi Mulya Perawang. Saat asyik berbincang dengan orang tersebut, tiba-tiba ibu pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini juga didatangi lagi seorang pria yang menanyakan alamat PT yang sama sambil memegang bahunya.
"Saat itu saya berada di depan Bank Mandiri, dan didatangi pria yang tidak dikenal. Pria tersebut kalau tidak salah menggunakan mobil. Saya dihampiri mereka dengan memegang punggung," ujar korban dalam laporannya di Mapolresta Pekanbaru.
Setelah bahunya dipegang, entah kenapa tanpa sadar dia ikut saja diajak pergi bersama kedua pria tersebut dan naik ke dalam mobil milik pelaku. Sebelumnya, selain bertemu kedua laki-laki tersebut ia juga bertemu seorang wanita yang sedang melintas dan minta bantuan untuk ditemani.
"Setelah itu, saya naik ke dalam mobil pelaku atas ajakan pelaku. Diduga wanita yang dikenalnya kawanan atau rekan pelaku," tuturnya kepada polisi.
Di dalam mobil, para pelaku melakukan aksinya. Mereka (Pelaku) meminta uangnya dengan modus meminjam untuk korban di Sinabung, gereja dan fakir miskin.
"Gak tahu kenapa, saya menuruti permintaan pelaku dengan memberikan uang di buku tabungan yang diambil di ATM BRI Sudirman, ATM BRI Mal Pekanbaru, ATM BCA Tuanku Tambusai bahkan hingga ATM BRI di Polresta Pekanbaru," katanya dalam laporan Nomor : LP/K/186/II/2004/Riau/SPKT Polresta ini.
Tak hanya itu, sambung korban, selain uang tunai miliknya, para pelaku juga mengambil 150 gram emas yang dibawanya. "Kalau dijumlahkan seluruhnya, uang semuanya sekitar Rp 234 juta, sementara kalau emas sekitar Rp 60 juta dan total mencapai Rp 294 juta," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaCucu perempuan tega memukul neneknya menggunakan besi
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaPelaku datang ke warung miliknya danlangsung memesan segelas kopi.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaNasabah tersebut memberikan respon yang tidak mengenakan dan menganiaya dengan melemparkan piring kepada mantri itu.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaPolres Lebak menangkap pembunuh pasangan suami istri (pasutri) Kemend (92) dan Satimah (72). Tersangka pelaku ternyata cucu tiri korbam, ZN (44).
Baca Selengkapnya