Ibu-ibu PKK: Pak Jokowi terlihat lebih kurusan dan tampan, tangannya halus

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menjadi tamu dadakan Festival Kuliner Forikan Kota Bogor, Jawa Barat di Pedestrian Kebun Raya Bogor, Minggu (24/9). Presiden menyempatkan diri menyapa masyarakat dan 'stand' atau saung Festival Kuliner Forikan disela-sela olahraga pagi.

Dengan menggunakan jaket merah, baju kaos putih dan celana panjang warna hitam, presiden menyapa warga yang sudah berdatangan, termasuk ibu-ibu kader PKK.

Dikutip dari Antara, kehadiran presiden menjadi kejutan bagi masyarakat dan para kader PKK di masing-masing saung Festival Kuliner.

Qolbiyatun Pengurus PKK Kelurahan Kencana, Kota Bogor mengaku senang bisa dikunjungi oleh Presiden walau hanya kunjungan singkat.

"Saya sempat salaman, pak presiden terlihat lebih kurusan dan tampan daripada di layar TV, tangannya halus," ucap Qolbiyatun.

Qolbiyah merasa bangga bisa dikunjungi Presiden. Karena dari susunan acara tidak ada jadwal presiden akan datang. "Ya jadi kejutan aja, dan bangga," ujar Qolbiyatun.

Festival Kuliner Gemarikan menyuguhkan 680 jenis hidangan serba ikan. Kegiatan ini bagian dari kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan di Kota Bogor.

Peserta berasal dari 68 kelurahan, setiap kelurahan menampilkan enam jenis hidangan serba ikan seperti keripik cumi, sop ikan kakap, bakwan ikan, siomay, dan masih banyak lainnya.

Presiden melintas sekitar pukul 08.30 WIB sementara Festival Kuliner belum dibuka. Sejumlah pengunjung stand mencoba menawarkan presiden untuk mencicipi tetapi presiden hanya lewat dan menyapa.

Festival Kuliner Gemarikan dipadati warga, sepanjang pedestrian untuk mencicipin hidangan yang memang gratis dibagikan.

"Festival kuliner serba ikan ini salah satu upaya Forikan dan Dinas Pertanian Kota Bogor untuk mendorong tingkat konsumsi ikan di masyarakat," tutur Ketua PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya.

Dia menambahkan, selain bisa mencicipi masyarakat yang hadir mendapat edukasi mengenai macam-macam olahan ikan yang dibuat oleh masing-masing kelurahan.

"Selain itu, juga untuk mendorong sektor usaha untuk berkreativitas memproduksi olahan ikan, sehingga masyarakat makin tertarik makan ikan," kata Yane. (mdk/rnd)