Ibu kandung buang bayi lantaran malu hasil hubungan gelap
Merdeka.com - Kepolisian Sektor Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau berhasil mengamankan seorang ibu kandung yang membuang bayinya di teras rumah salah seorang warga setempat.
"Ibu kandung bayi S (25) mengaku bahwa ia tega membuang bayinya karena dilatar belakangi rasa malu karena sang bayi merupakan hasil hubungan gelap," kata Kapolsek Reteh AKP Dwi Wanto di Reteh, seperti dilansir Antara, Rabu (23/9).
Polisi menangkap tersangka pada Selasa lalu (22/9). Dia mengungkapkan bahwa S sudah bercerai dengan suaminya sekitar dua tahun yang lalu. Kemudian dia mengaku hanya berniat untuk menitipkan bayinya kepada warga melalui seorang nenek yang berusia 100 tahun, namun ia malu mengungkapkan secara langsung.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
Dia menyampaikan bahwa pelaku pembuang bayi malang itu sudah diketahui pihaknya pada Selasa (22/9) sekitar pukul 10.00 Wib. Satu jam kemudian pelaku langsung diamankan di rumahnya yang terletak di Jalan Hidayat, Kelurahan Metro, Kecamatan Reteh.
Sebelumnya, seorang nenek bernama Siti Aisyah (100) menemukan seorang bayi yang tengah menangis di teras rumahnya, saat wanita itu ingin menunaikan Salat Subuh pukul 04.30 WIB.
"Siti Aisyah melihat seorang bayi terbungkus kain dan masih berdarah berada di kursi teras rumah miliknya," ujarnya.
Selanjutnya sekitar pukul 05.30 WIB, Kapolsek Reteh langsung menuju tempat kejadian perkara dan kemudian membawa bayi tersebut ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca Selengkapnya