Ibu korban Semanggi I: Jokowi salah pilih menteri!
Merdeka.com - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan kasus pelanggaran HAM masa lalu tak perlu dibuka. Sumarsih, ibunda dari salah satu korban Semanggi I Benardinus Realino Norma Irawan, pun kecewa. Dia berpendapat Jokowi salah memilih anggota kabinetnya.
"Pak Jokowi salah pilih anggota kabinetnya. Mestinya Menkopolhukam tidak menyampaikan yang seperti itu," ujar Sumarsih saat konferensi pers di KontraS, Kamis (4/12).
Sumarsih juga menyatakan tidak hanya menyikapi pernyataan Menkopolhukam tetapi juga Sekretaris Kabinet dan Jaksa Agung terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu. Saat itu dia membaca bahwa Sekretaris Kabinet bilang penyelesaian kasus pelanggaran HAM bukan fokus utama. Padahal menurutnya hal itu tercantum pada visi misi Jokowi dan JK ketika masa kampanye dulu.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dia berharap supaya niat baik Jokowi tidak dihambat oleh para menteri di kabinetnya. Sumarsih juga menuntut adanya koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait tentang kasus ini.
"Jangan sampai kemudian korban dipermainkan melalui undang-undang yang ada. Kemudian pak Jokowi jangan sampai niat baiknya dihambat oleh para menteri di kabinetnya. Kalau memang benar kabinet kerja, mestinya segera mengadakan pertemuan atau koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait," tutupnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tidak mau mengartikan lebih jauh arah perkataan Luhut.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial
Baca SelengkapnyaMenkes Budi memberikan saran kepada pemerintahan terpilih untuk tidak sembarang memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan.
Baca SelengkapnyaLuhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaProjo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo
Baca SelengkapnyaGolkar tidak membantah bakal mendapat jatah lima menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya"Hormatilah kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024. Kan pemerintahan ini kan baru habisnya nanti 7 bulan lagi," kata Budi
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaEffendi pun berharap agar di Kabinet Prabowo Subianto dilakukan fit and proper test untuk memilih para menterinya.
Baca Selengkapnya