Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Ibu kota Indonesia tidak perlu dipindah dari Jakarta'

'Ibu kota Indonesia tidak perlu dipindah dari Jakarta' Monas. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Sosiolog UGM, Prof Dr Tadjuddin Noer Effendi menilai wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta bukanlah solusi atas semrawutnya kondisi kota Jakarta. Hal tersebut disampaikannya dalam seminar 'Apakah Ibukota Jakarta perlu dipindah?' di Auditorium Gedung Masri Singarimbun, Bulaksumur, Kamis (20/8).

Menurutnya permasalahan Ibu kota tidak bisa melihat dari konteks itu. Namun lebih luas harus melihat Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya, saat ini Indonesia menghadapi dua persoalan demografi yang mendasar. Pertama, distribusi penduduk yang timpang, kedua adanya ketimpangan kepadatan penduduk yang ekstrem.

"Data BPS 2014 menunjukkan, jumlah penduduk yang tinggal di Jawa mencapai 57 persen, padahal luas wilayahnya hanya 6,6 persen dari luas Indonesia. Sementara penduduk di Indonesia bagian timur hanya mencapai 20 persen, meski luas wilayahnya hingga 72 persen dari luas Indonesia," ungkapnya.

Selain itu kepadatan penduduk Jakarta mencapai 15.015 jiwa per kilometer persegi. Padahal, luas wilayahnya hanya 664 kilometer persegi atau 0,03 persen dari luas Indonesia. Sangat timpang jika dibanding dengan kepadatan penduduk di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua yang rata-rata masih di bawah 100 jiwa per kilometer persegi.

"Apalagi Papua yang luas wilayah sekitar 22 persen dari luas Indonesia, tapi kepadatan penduduknya hanya 9 jiwa per kilometer persegi. Kalau jualan bakso repot, harus jalan berkilo-kilo supaya laku 100 mangkok," tandasnya.

Melihat itu maka solusi supaya Jakarta menjadi layak harus mendistribusikan penduduknya ke daerah-daerah. Dia mengusulkan kementerian-kementerian dipindah ke 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

"Pindahkan ibu kota itu akan repot, tapi kalau kementeriannya dipindah, setidaknya akan ada 3 juta orang lebih pegawai di kementerian dan istrinya yang keluar dari Jakarta," ungkapnya.

Selain itu, pemindahan kementerian ke Ibu kota Provinsi akan lebih mendekatkan kementerian dengan masalah yang ditanganinya. Dampak positif lainnya akan terjadi pemerataan pembangunan di daerah.

"Misalnya kementerian yang mengurusi pengembangan daerah timur, ditaruh di Jayapura. Pegawainya juga enak, gaji Jakarta dipakai di daerah," pungkasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Tegaskan IKN Bukan Proyek Presiden: Ini Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia
Jokowi Tegaskan IKN Bukan Proyek Presiden: Ini Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia

Jokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Keinginan Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota
Jokowi Jawab Keinginan Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota

Perlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.

Baca Selengkapnya
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah

Urbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
PKS Keukeuh Jakarta Tetap Ibu Kota Negara, Ini Alasannya
PKS Keukeuh Jakarta Tetap Ibu Kota Negara, Ini Alasannya

PKS menggelar Kick Off Kampanye Nasional 2024 dengan meluncurkan program kampanye gagasan, salah satunya Jakarta tetap Ibu Kota Negara.

Baca Selengkapnya
Anies Jawab Ganjar Soal IKN: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan, Diselesaikan!
Anies Jawab Ganjar Soal IKN: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan, Diselesaikan!

Bagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.

Baca Selengkapnya
Video D'TALKS Heru Budi: Jika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Video D'TALKS Heru Budi: Jika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Menurut Heru, Kota Metropolitan sekitar Jakarta juga harus tumbuh. Nantinya, ada pembentukan kawasan aglomerasi.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Pemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Pengamat Tata Kota Sebut DKI Jakarta Masih Sangat Layak Jadi Ibu Kota Negara
Pengamat Tata Kota Sebut DKI Jakarta Masih Sangat Layak Jadi Ibu Kota Negara

Taki berharap tentang kepindahan Ibu Kota harus dikaji secara komprehensif tidak sekadar kepentingan politik semata.

Baca Selengkapnya
Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil
Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil

DKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jakarta Disiapkan Jadi Kota Global
FOTO: Jakarta Disiapkan Jadi Kota Global

Jakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!
FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!

Lantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya