Ibu Muda Tega Cekik Anak yang Baru Dilahirkan sampai Tewas
Merdeka.com - Seorang ibu muda di Desa Wakapsir, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial SK (23), membunuh anaknya yang baru dilahirkan dengan cara mencekik.
Untuk dilakukan ekshumasi dan autopsi, tim medis Bid Dokkes Polda NTT diberangkatkan. Penanganan kasus ini dilimpahkan dari Polsek Alor Barat Daya ke Polres Alor.
Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu Yames Jems Mbau menguraikan, pada malam sebelum kejadian, SK tidur di kamar depan dan merasa sakit perut. Jelang subuh, SK merasa hendak buang air besar sehingga ia ke toilet di belakang rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa penyebab sakit perut saat bangun tidur? Munculnya sakit perut di pagi hari saat bangun tidur bisa sangat mengganggu dan tak nyaman. Perasaan kita dalam seharian bisa sangat ditentukan dengan kondisi kita pada saat bangun tidur. Terbangun dengan kondisi tak nyaman bisa membuat mood kita menjadi berantakan dalam menghadapi hari.
-
Kenapa perut terasa sakit di pagi hari? Penting untuk mengetahui hal apa yang menjadi penyebab munculnya sakit perut di pagi hari ini. Dilansir dari Livestrong, Ronald Omino, MD, gasentrologis dari UCLA Health Services menyebut sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab munculnya sakit perut saat bangun di pagi hari.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Kenapa lemas setelah buang air besar? Seperti halnya dalam latihan fisik yang intens, keterkaitan ini terletak pada tekanan fisik yang dialami tubuh selama proses defekasi. Saat berusaha mengeluarkan tinja dari tubuh, otot perut seringkali dikencangkan selama mendorong.
-
Apa yang terjadi di toilet umum? Dalam keterangan unggahannya, Lulu menceritakan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya. Dua menit kemudian, istrinya menyusul ke toilet, tetapi mereka terkejut karena putri mereka tidak ada di dalam.
Karena di toilet tidak ada air, SK ke bagian belakang kandang babi untuk buang hajat. Saat berada di belakang kandang babi, dalam posisi jongkok, SK bukannya buang hajat namun ternyata ia melahirkan seorang bayi.
SK panik karena bayi yang dilahirkan menangis, apalagi selama ini tidak ada yang mengetahui kehamilannya. SK langsung memegang leher bayi tersebut dengan kedua tangannya dan mencekik hingga bayi meninggal dunia.
Melihat bayinya sudah meninggal, SK membungkus mayat beserta placenta, lalu dibungkus menggunakan kain yang sebelumnya dipakai untuk mengikat perut.
SK kemudian berjalan menuju lorong antara dapur dan rumahnya. Ia mengambil besi gali yang terselip di dinding dan menggali tanah, lalu menguburkan bayinya.
Setelah dikubur, SK mengambil sebuah batu besar dan diletakkan diatas makam anaknya sebagai penanda. SK kembali masuk ke dalam rumah dan mengganti kain maupun pakaian, yang terdapat ceceran darah.
Iptu Yames Jems Mbau menambahkan, setelah pagi hari Oktovianus Malaimani mendapatkan laporan dari anak laki-lakinya, bahwa tercium kalau bau yang sangat menyengat sejak pagi. Oktovianus juga merasakan bau busuk dari belakang rumahnya.
Ia mengambil senter lalu keluar dari pintu belakang rumah sambil mengarahkan cahaya senter ke arah bagian belakang rumah. Saat itulah, Oktovianus melihat seekor anjing berdiri sambil menggigit mayat bayi.
Ia kaget dan tidak berani mendekat, sehingga memilih memberitahukan kejadian itu ke anak laki-lakinya bernama Septianus. Keduanya kemudian melaporkan ke Kapospol
Oktovianus dan Septianus ke TKP dan melaporkan ke Kapospol Alor Barat Daya, Aiptu Abraham Legimakani. Kapospol bersama Danposramil mendatangi TKP dan meminta bantuan medis dari Pustu Wakapsir.
Mereka juga memastikan kalau selama ini SK lah yang sedang hamil, sehingga jenazah bayi tersebut diantar ke rumah OK (orang tua SK) untuk dimakamkan.
Penyidik berusaha meminta keterangan medis dari Pustu Wakapsir serta orang tua SK. Polisi juga membawa SK ke Pustu untuk melakukan visum dan perawatan medis pasca melahirkan.
"SK mengaku kalau bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan kekasihnya dan langsung dikubur setelah lahir. Sebagian tubuh bayi setelah ditemukan sudah dimakan anjing," ujar Iptu Yames Jems Mbau, Jumat (26/8).
Menurut Iptu Yames Jems Mbau, Kamis (25/8) kemarin telah dilakukan ekshumasi oleh anggota Biddokkes Dokpol Polda NTT yakni, AKBP Edi Syahputra Hasibuan (Kasubbiddokpol Biddokkes), Briptu Dian Nofitasari Umbunay serta Bripda Saint Valentino.
Tim medis melakukan pemeriksaan luar jenazah. Saat itu jenazah tanpa tangan kiri dan kanan. Jenazah bayi juga sudah dalam proses pembusukan lanjut. Tim medis menemukan adanya pencekikan dan pembekapan pada mulut dan leher.
Dalam kasus ini, SK dijerat dengan pasal 80 ayat 3 Jo pasal 76 C Undang-undang Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak atau pasal 341 KUHP, dengan ancaman pidana kurungan 15 tahun penjara atau pidana kurungan tujuh tahun penjara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaKorban diketahui telah tinggal bersama menantunya itu sejak tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSiswi mengalami pendarahan usai melahirkan bayinya.
Baca Selengkapnya