Ibu pelempar bayinya dari atap mal di Bekasi depresi karena ekonomi
Merdeka.com - Ibu pelempar bayinya dari atap mal Bekasi Junction, Kota Bekasi, hingga tewas diduga mengalami depresi, karena masalah ekonomi. Soalnya, sejak mengandung anak ke duanya tersebut, perempuan bernama Fitroha (30) mengalami perubahan sikap.
Mertua Fitroha, Sobirin (55) mengatakan, menantunya itu kerap melamun setiap menjelang azan magrib. Keluarga tak mengetahui apa yang ada di dalam pikirannya. Namun, pernah mencurahkan hatinya mengenai profesi keluarga.
"Dia bilang, orang tua pengrajin tempe, mertua pengrajin tempe, suami juga pengrajin tempe. Memang enggak ada pekerjaan lain apa?" kata Sobirin di rumahnya, Gang Mawar, Jalan Kartini, Bekasi Timur, Minggu (15/5).
-
Bagaimana kronologi kejadian ibu hamil marah di KRL? 'Dia orang Cikande. Aku cerita ya tentang awalnya. Temannya duduk sebelahku, ngobrol sama ibu-ibu. Dia ada persis di depan ku kursi prioritas, dia dengan pakaian agamis sekali,' Hana tak segaja melihat WhatsApp orang yang duduk disebelahnya, di mana foto dirinya beredar di grup wa orang tersebut. 'Sedang asik WA mereka, aku liat wanita yg depanku kirim WA ke temannya dan aku lihat dia mencemooh aku dengan fotoku. Itu WA grup bukan pribadi yang notabennya teman dia yang di dalam grup juga bisa liat rupaku, pakaian ku. Tanpa pikir panjang aku marah,' jelasnya menceritakan asal kronologi kejadian tersebut.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kapan kejadian ibu hamil marah di KRL terjadi? '16 September 2023 jam 5sore.tanggal dimana semua terasa hancur.' tulisnya.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Sejak saat itu, pribadi Fitroha menjadi tertutup, dan kerap marah-marah. Bahkan, ketika usia kehamilan anaknya menginjak sembilan bulan, pergi dari rumah menuju bantaran rel kereta api di Bekasi Timur. Warga yang melihat segera membawa pulang.
Sementara itu, pada kemarin pagi, Fitroha pamit kepada keluarga untuk jalan-jalan ke luar sambil membawa anaknya yang masih berusia sebulan sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, dua jam kemudian tak kunjung pulang, sehingga keluarga mencari ke sejumlah tempat.
"Kami tahu dari tukang becak, ada orang melempar bayi dari atap mal. Keluarga kaget," katanya.
Ketika diperiksa ternyata benar, perempuan tersebut merupakan menantunya. Adapun, korban adalah cucunya, Anindita Aprilia. Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Polresta Bekasi Kota yang menanganinya.
Sobirin mengatakan, jenazah Anindita telah dikebumikan di tempat pemakaman dekat rumah besannya atau orangtua kandung Pipit di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu malam, 14 Mei 2016 usai diautopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Sementara itu, Fitroha hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Bekasi Kota. Di hadapan penyidik, pelaku banyak diam, dan terus menangis usai kejadian tersebut. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaPolisi pun kini turun tangan mencari sosok sang ibu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu diduga hendak membuang bayi di rel kereta.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaAksi heroik penumpang kereta yang selamatnya ibu hamil yang nyaris melahirkan di gerbong kereta di Tegal.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaErick Thohir menekankan pentingnya kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaWanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca Selengkapnya