Ibu pembunuh anak di Palembang jalani tes kejiwaan
Merdeka.com - Setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton, SK (23), ibu penganiaya anak kandung hingga tewas, menjalani tes kejiwaan. Sementara saksi yang dimintai keterangan hingga kini berjumlah empat orang.
Didampingi sejumlah penyidik, SK datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel, Senin (28/11). Dengan menggunakan baju tahanan, tersangka masuk ruangan Treadmill untuk diperiksa tim psikiatri.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Maruly Pardede mengungkapkan, tes kejiwaan ini sangat penting dilakukan untuk mendalami perilaku hidup tersangka sehari-hari hingga melakukan kejahatan terhadap anak kandungnya sendiri.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang diteliti dalam riset otak psikopat? Mereka melakukan penelitian itu di sebuah penjara. Di sana, mereka menggunakan MRI untuk memindai otak para tahanan.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Kita ingin melihat secara psikologis kebiasaan tersangka dan juga mengetahui apakah kejiwaannya terganggu atau tidak," ungkap Maruly, Senin (28/11).
Sementara terkait para saksi yang telah diminta keterangan, Maruly menyebutkan sebanyak empat orang, yakni berasal dari suami tersangka, Salbani, keluarga terdekat, dan tetangga. Namun, pemeriksaan difokuskan terhadap Salbani karena dianggap mengetahui kebiasaan tersangka dan orang terdekat.
"Untuk sementara ada empat saksi, kemungkinan bisa bertambah tergantung yang dibutuhkan," ujarnya.
Diketahui, terungkapnya kasus pembunuhan terhadap bocah BAF (4) setelah SK berpura-pura melapor ke polisi dengan alasan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya. Padahal, suami korban saat kejadian sedang bekerja sebagai buruh bangunan. Setelah diinterogasi, SK baru mengakui dialah pembunuh anaknya.
Kedatangan pelaku SK ke Mapolresta Palembang, Senin (21/11), sekitar pukul 15.00 WIB. Sementara peristiwa pembunuhan terhadap korban diperkirakan sekitar empat jam sebelumnya.
Begitu mendatangi TKP, tepatnya di rumah tersangka di Jalan Lubuk Bakung, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, petugas mendapati korban telah terbujur kaku di atas kasur kamar. Di tubuhnya terdapat banyak memar-memar akibat ditendang ibunya. Kini, tersangka SK harus menjalani proses hukum dan terancam pidana selama 20 tahun penjara sesuai dengan undang-undang perlindungan anak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaAnak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi Setiawan diminta menggambar hingga menjawab sejumlah pertanyaan
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTes kejiwaan itu dilakukan atas permintaan dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaR (22), ibu pelaku tindak pidana asusila terhadap anak balitanya masih terus menjalani pemeriksaan psikologis.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKedatangan Tamara guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus kematian Dante.
Baca Selengkapnya