Ibu pembunuh bayi di Denpasar jalani tes kejiwaan
Merdeka.com - Kasus pembunuhan bayi di kawasan Sanur, Denpasar, yang ditusuk oleh ibu kandungnya sendiri usai dilahirkan di kamar mandi, kini dilakukan tes kejiwaan oleh polisi.
Kapolsek Denpasar Selatan, Komisaris Polisi (Kompol) Nanang Prihasmoko mengatakan, tes kejiwaan yang dilakukan terhadap pelaku merupakan tahap kedua.
"Ya kembali pelaku kita lakukan tes kejiwaan, ini sudah tahap yang kedua kalinya," katanya saat dihubungi, Jumat (2/10) di Denpasar, Bali.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
Menurutnya, tes kejiwaan terhadap perempuan asal Sumba, NTB ini dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar. Di mana pada tahap pertama dilakukan pada Senin (26/9) lalu dan tahap kedua dilakukan Kamis (1/10) malam.
Lanjutnya, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya tidak menunjukkan tanda-tanda pelaku mengalami kelainan jiwa.
"Pelaku bisa menjawab semua pertanyaan yang kita ajukan dengan lancar, hanya memang kita butuh hasil dari pemeriksaan kejiwaan agar lebih kuat lagi analisa penyelidikan kita," katanya.
Nanang menambahkan, saat ini untuk mengarah kepada pembunuhan berencana tidak terbukti. Pelaku mengaku nekat membunuh jabang bayinya itu lantaran terus dibayang-bayangi laki-laki yang telah menghamilinya, namun malah kabur meninggalkan dirinya.
"Saat itu juga, dia saat melahirkan melihat bayangan laki-lakinya yang tidak bertanggung jawab, kekesalan itu dilampiaskan pada anaknya yang saat itu dilahirkan," ungkap Kapolsek asal Madiun ini.
Seperti diberitakan, pada hari Kamis (17/9) lalu sekitar Pukul 24.00 WITA, di Perumahan Grand Sambadha No 2A Jalan Suwung Batan Kendal, Gang Ikan Lele Sesetan, Denpasar Selatan. Pelaku melakukan pembunuhan terhadap bayi yang dilahirkannya di kamar mandi. Pelaku menghabisi nyawa bayinya itu dengan cara menusuk dengan pisau dapur sebanyak tiga kali.
Bayi yang masih terlilit tali pusar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dengan luka tusukan pada bagian ulu hati, dada sebelah kanan dan leher sebelah kiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diketahui dari hasil psikologi Tata oleh tim ahli.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan perkembangan kasus video porno Ibu berinisial R (22) yang cabuli anaknya sendiri
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan segera melakukan tahapan selanjutnya yakni melengkapi berkas perkara.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca Selengkapnya