Ibu Pembunuh Hakim Jamaluddin Minta Keringanan Hukuman untuk Anaknya
Merdeka.com - Rekonstruksi pembunuhan hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55), diwarnai isak tangis. Tersangka Reza Fahlevi (29) dan ibunya, Rini Siregar, tidak kuasa menahan air mata saat reka ulang pembakaran barang bukti di rumah mereka di Medan Selayang, Selasa (21/1).
Rini tampak beberapa kali menangis. Reza bahkan tak kuasa membendung air mata begitu keluar dari mobil yang membawanya.
Kejadian ini berulang saat Reza dibawa pergi seusai rekonstruksi. Bukan hanya Reza dan ibunya, keluarganya yang lain dan beberapa tetangga juga tampak meneteskan air mata.
-
Siapa yang membunuh anak singa? Pejantan biasanya mengusir anak-anaknya untuk menghindari persaingan, sementara singa-singa muda mencari kebanggaan baru yang bisa mereka klaim. Pejantan yang berhasil mengambil alih kebanggaan baru sering membunuh anak-anak dari pejantan sebelumnya untuk menghilangkan pesaing dan memicu birahi betina kembali.
-
Bagaimana cara menjinakkan hewan? Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.'
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang dibunuh monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Kenapa harimau Jawa punah? Harimau Jawa mengalami kepunahan karena banyaknya perburuan terhadap satwa liar ini. Pada masa kolonial Belanda, banyak orang memburu harimau Jawa untuk kemudian dijadikan pajangan. Kini, tak ada lagi harimau Jawa di hutan-hutan lereng Gunung Kelud atau di hutan lain di Jawa Timur.
Diwawancarai seusai rekonstruksi, Rini tidak menyangka putranya menjadi pembunuh. Sepengetahuan dia, sang anak selama ini bertingkah laku baik.
"Kok bisa ya seperti ini? Semua orang di kompleks ini tahu dia baik. Kalian tanyalah, dia pribadinya seperti apa, nampak kalian sendirilah," ucap Rini sambil menghapus air mata.
Saat pertama mendengar Reza menjadi salah seorang tersangka pembunuhan berencana terhadap hakim Jamaluddin, Rini mengaku syok. Dia hampir tidak percaya.
"Binatang saja anak saya enggak berani bunuh. Suruhlah dia bunuh binatang, penyayang dia. Saya heran kok bisa dia seperti itu, saya enggak tahu," sebut Rini.
Perempuan ini pun tidak curiga saat Reza dan tersangka Jefri Pratama (42) bertemu. Keduanya bersaudara meski lain ibu. "Mereka kan abang dan adik. Datang anak saya (Jefri) ke rumah, wajar," jelas Rini.
Mendapati kenyataan anaknya telah menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana, Rini berharap Reza diberi keringanan hukuman. "Saya berharap dihukum seringan-ringannya, karena anak saya tulang punggung keluarga. Dia yang bertanggung jawab pada saya, karena bapaknya sudah 10 tahun meninggal," tutur Rini.
Dalam rekonstruksi di rumahnya, Reza membakar baju, jaket, sepatu, helm, dan masker, yang dipakai saat membunuh Jamaluddin.
"Mereka menghilangkan barang bukti dengan cara dibakar," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak.
Pada rekonstruksi tahap tiga atau yang terakhir ini, Jefri dan Reza melakukan 6 adegan pasca-pembuangan jasad Jamaluddin ke kebun sawit di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Deli Serdang. Adegan pertama, mereka membuang barang bukti sarung tangan di area perkebunan sawit. Adegan kedua, keduanya membuang handphone ke sungai dari jembatan di Desa Namorih, Pancur Batu.
Selanjutnya, pada adegan ketiga Jefri dan Reza membeli sandal jepit di salah satu warung di Jalan Bunga Karjol, Kelurahan Ladang Bambu, Medan Tuntungan. Mereka kemudian menuju rumah Reza di Jalan Anyelir, Simpang Selayang, Medan Tuntungan.
Di rumah itu Reza membakar barang bukti jaket, celana, masker, sepatu dan helm di belakang rumah. Selanjutnya dia dan Jefri tidur di kamar.
Rekonstruksi tahap tiga ini merupakan kelanjutan dari kelanjutan dua reka ulang sebelumnya. Pada rekonstruksi pertama, Senin (13/1), para tersangka memeragakan 15 adegan terkait perencanaan pembunuhan hakim Jamaluddin. Kegiatan itu digelar di 5 lokasi di Medan.
Selanjutnya, Kamis (16/1), rekonstruksi tahap dua digelar di tiga lokasi. Dalam reka ulang ini diperagakan 77 adegan menjelang, saat dan setelah pembunuhan terhadap Jamaluddin. Adegan diakhiri dengan pembuangan jasad korban di perkebunan sawit di Dusun II, Desa Suka Damai, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.
Dalam kasus ini, istri Jamaluddin, Zuraida Hanum (41), Jefri dan Reza telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembunuhan terhadap hakim PN Medan itu. "Motifnya persoalan rumah tangga," kata Maringan.
Ketiga tersangka diduga telah melakukan pembunuhan berencana. Mereka dijerat dengan Pasal 340 subs Pasal 338 Jo pasal 55 ayat (1) ke-1e. Mereka terancam hukuman mati.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan itu diungkapkan Fauziah saat menjadi saksi di Pengadilan Militer (Dilmil) II-08, Jakarta Timur, Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaRA tega membunuh ibu kandungnya. Namun demikian, ayahnya meminta dia tak dihukum berat. Kenapa?
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaRizky Noviyandi Achmad (30) dijatuhi pidana mati. Hukuman itu dijatuhkan majelis hakim PN Depok, Kamis (20/7), karena dia terbukti membunuh anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaViral momen ibu peluk cium anaknya yang menjadi pelaku pembunuhan. Momen ini begitu haru.
Baca SelengkapnyaDimarahi sejak kecil, RA mengaku selalu berusaha kuat di depan orang tuanya. Dia tidak mengungkapkan kekesalan isi hatinya pada orang tua.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaRa tega menghabisi nyawa ibunda yang sedang tidur jelang Magrib.
Baca SelengkapnyaPelaku memberi uang sebesar Rp330 ribu ke warga bernama Pahrudin untuk membunuh dirinya, namun permintaan itu tidak diindahkan oleh Pahrudin.
Baca Selengkapnya