Ibu penganiaya siswa SMA 3: Anak saya juga korban
Merdeka.com - LS, ibu dari DW, terdakwa kasus penganiayaan hingga tewas adik kelasnya di SMA 3 Setiabudi, Jakarta, dalam kegiatan pecinta alam Sabhawana, mengatakan anaknya juga merupakan korban dari lemahnya pengawasan pihak sekolah. Sebelum kejadian itu terungkap, putranya pernah dianiaya oleh kakak kelasnya.
"Anak saya juga merupakan korban dalam kasus ini, kalau pengawasan dari sekolah berjalan dengan baik, maka kejadian ini tidak akan terjadi," kata LS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (11/11).
Ketika penganiayaan itu berlangsung, tidak ada pembina dari sekolah yang mengawasi jalannya acara esktra kurikuler tersebut. Padahal, lokasinya cukup jauh dari sekolah.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Bagaimana cara mengatasi kekerasan anak di sekolah? 'Hal ini harus disikapi secara serius, dengan bergerak serentak akhiri kekerasan pada satuan pendidikan. Upaya keras, masif, terstruktur, aksi nyata, serta terukur dalam pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan wajib dilakukan,' kata Aris.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
"Padahal lokasinya jauh dari sekolah kan, harusnya ada pengawasan ekstra," ucapnya.
Kegiatan ekstra kurikuler Sabhawana tersebut, telah berlangsung selama 36 tahun, namun baru kali ini ada kejadian hingga menyebabkan korban tewas. Dia pun baru mengetahui putranya juga menjadi korban saat salah seorang siswa SMA 3 dilaporkan tewas.
"Saya juga baru tahu, ternyata dulu anak saya mengalami perlakuan yang sama," bebernya.
Namun, dia tambahkan, putranya tidak pernah bercerita mengenai peristiwa yang dialaminya. Dia menduga karena takut sekolah menutup kegiatan tersebut.
"Mungkin karena dia takut ya, takut dengan cerita, kegiatannya akan di tutup sekolah," lanjutnya.
Karena itu, dia mengatakan, putranya merupakan korban dari sistem yang ada di sekolah tempat ia belajar.
"Dengan ini kami harapkan menjadi pelajaran untuk kita semua," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah ibunya curiga dengan perubahan perilaku korban yang cenderung murung dan tak mau bergaul.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca Selengkapnya