Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ibu penyeret balita dengan sepeda motor di Klaten tak bisa dipidana

Ibu penyeret balita dengan sepeda motor di Klaten tak bisa dipidana Ilustrasi Penganiayaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Santi Kusuma Sari (34), seorang ibu yang tega menyeret anaknya DI yang masih berusia 4 tahun dengan sepeda motor, belum bisa diproses hukum. Polres Klaten masih menunggu hasil observasi yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr RM Soedjarwadi, Klaten.

Pasalnya, suami dan keluarga mengaku jika Santi mengalami gangguan kejiwaan saat melakukan perbuatan konyol yang viral di media sosial tersebut.

Kasatreskrim Polres Klaten AKP Suardi Jumaing mengatakan, hingga saat ini pelaku yang juga ibu kandung korban masih dilakukan observasi dan pengobatan oleh pihak keluarga. Observasi tersebut membutuhkan waktu selama 14 hari hingga diketahui hasilnya. Jika sudah, hasil observasi tersebut akan diserahkan ke penyidik Polres Klaten.

Orang lain juga bertanya?

"Kita masih menunggu hasil observasi hingga 14 hari mendatang. Dari pihak keluarga maupun orang tua juga belum ada yang melapor ke polisi. Tugas kita memastikan pelaku ini dalam kondisi sehat atau tidak sehat jiwanya. Kita menunggu pihak yang melapor untuk segera kita tindak lanjuti," ujar Suardi, Senin (12/2).

Dia menerangkan, saat ini keluarga masih fokus untuk pengobatan pelaku maupun korban. Pihaknya juga melakukan pendampingan kepada korban guna pemulihan kesehatan kejiwaan dan fisik korban dengan menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Surakarta.

"Kondisi fisik korban sudah diobati, dibawa ke dokter. Kondisi anak masih dalam pendampingan bapak, kakek, nenek dan keluarga lainnya," tandasnya.

Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Klaten, dr Heni Rukminto mengatakan, pihaknya bertugas untuk melakukan pendampingan kepada korban dan pelaku. Pihaknya sudah mendapatkan informasi jika pelaku mengalami gangguan jiwa.

Penanganan kondisi fisik, jelas dia sudah dilakukan, sedangkan untuk psikis masih terus dilakukan. Menurutnya, penanganan selanjutnya masih tergantung hasil diagnosa terhadap pelaku. Penanganan selanjutnya, akan dilakukan, baik untuk ibu anak, keluarga maupun masyarakat.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan justifikasi, intimidasi dan sebagainya. Agar ibunya nanti tidak semakin tersakiti dan kembali ke masyarakat dan keluarga dengan baik," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Santi menyeret putrinya yang masih berusia balita dengan sepeda motor. Aksi kejam warga Dusun Balong, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, tersebut terekam kamera CCTV dan beredar luas di dunia maya.

Dalam video tersebut Santi yang melaju dengan sebuah sepeda motor metik, terlihat menggandeng tangan kanan anaknya di sisi kiri sepeda motor. Sementara tangan kanan Santi yang memegang stang gas sepeda motor. Balita tersebut tak mampu berlari mengikuti laju sepeda motor sang ibu hingga terseret dan mengalami luka di kedua lututnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ungkap Ibu Banting Anak Hingga Tewas Pernah Dirawat di RSJ
Polisi Ungkap Ibu Banting Anak Hingga Tewas Pernah Dirawat di RSJ

Terduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

Baca Selengkapnya
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi

Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.

Baca Selengkapnya
Alasan Tata Aniaya Anak-Anak di Daycare-nya: Kesal Karena Mereka Rewel
Alasan Tata Aniaya Anak-Anak di Daycare-nya: Kesal Karena Mereka Rewel

Pengembalian Tata ke tahanan akan menunggu hasil dari tim dokter.

Baca Selengkapnya
Pastikan Tak Beri Perlakuan Spesial ke Meita Irianty Meski Hamil, Polisi: Banyak Tersangka Melahirkan di Tahanan
Pastikan Tak Beri Perlakuan Spesial ke Meita Irianty Meski Hamil, Polisi: Banyak Tersangka Melahirkan di Tahanan

Tata dibantarkan karena mengalami kondisi kesehatan. Dia sedang hamil usia empat bulan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Meita Irianty Pemilik Daycare Aniaya  Balita di Depok
Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Meita Irianty Pemilik Daycare Aniaya Balita di Depok

Hal itu diketahui dari hasil psikologi Tata oleh tim ahli.

Baca Selengkapnya
Kisah Gadis Pekalongan Korban Rudapaksa Cari Keadilan, Sudah Setahun Pelaku Belum Ditahan
Kisah Gadis Pekalongan Korban Rudapaksa Cari Keadilan, Sudah Setahun Pelaku Belum Ditahan

Diduga masih ada korban lain yang dirudapaksa oleh pelaku yang sama

Baca Selengkapnya
Periksa Delapan Saksi, Polisi Dalami Penyebab Kematian Balita di Pasar Rebo
Periksa Delapan Saksi, Polisi Dalami Penyebab Kematian Balita di Pasar Rebo

Tujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Usut Tuntas
Keluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Usut Tuntas

Keluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius

Baca Selengkapnya
Kondisi Tidak Sehat, Meita Irianty Penganiaya Balita di Daycare Depok Dibantarkan ke RS Kramatjati
Kondisi Tidak Sehat, Meita Irianty Penganiaya Balita di Daycare Depok Dibantarkan ke RS Kramatjati

Sementara itu penyidik tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Baca Selengkapnya