Ibu rumah tangga ini kirim surat terbuka balasan untuk Anggun
Merdeka.com - Selama seminggu belakang, publik Indonesia dikejutkan oleh surat terbuka yang ditulis Anggun Cipta Sasmi (Anggun), penyanyi internasional kepada Presiden Joko Widodo. Dalam surat yang ditulis di akun Facebook pribadinya, Anggun meminta Jokowi memberikan grasi terpidana mati asal Prancis, Serge Atlaoui.
Dalam surat yang diunggah pada Rabu (22/4) tersebut, Anggun menulis bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas. Hukuman mati menurutnya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan.
Menyikapi surat terbuka tersebut, seorang ibu rumah tangga, Yana Nurliana yang prihatin dengan peredaran narkoba di Indonesia kemudian 'membalas' surat terbuka Anggun tersebut. Menurutnya, dengan benar-benar ditegakkannya ancaman hukuman mati, dapat memberikan peringatan keras bagi gembong narkoba untuk tidak main-main dengan penegakan hukum di Indonesia.
-
Bagaimana cara perempuan itu dibunuh? 'Membunuh orang dengan cekikan ligatur ditafsirkan sebagai bentuk bunuh diri simbolis, karena dengan mencekik diri sendiri, individu itulah yang menyebabkan kematiannya sendiri,' kata para penulis studi tersebut.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang berpendapat hukuman mati melanggar hak asasi manusia? Amnesty International berpendapat bahwa hukuman mati melanggar hak asasi manusia, khususnya hak untuk hidup dan hak untuk hidup bebas dari penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
Dalam tulisannya, Yana Nurliana mengunggah foto anak lelakinya yang sedang memegang kertas bertuliskan "Tante Anggun biarkan gembong narkoba mati -Thoriq-"
Berikut surat terbuka Yana Nurliana kepada Anggun.
Dear Mbak Anggun C Sasmi..
Perkenalkan, saya Yana Nurliana,
Seorang wanita, berdarah Bugis, kelahiran Balikpapan, dan sekarang menetap di Kota Santri, Jombang, Jawa Timur.
Saya sangat menggemari mbak Anggun, saat saya masih SMA..
(Saya tau kok lagu Snow on The Sahara.)
Terutama,
Perkenalkan saya, sebagai seorang ibu, dengan seorang bocah laki-laki (7,5 tahun) yg sekarang lagi gesit-gesitnya tumbuh dan berkembang..
Kalau tidak salah, anak kita sebaya ya mbak
*
Mbak Anggun,
Izin-kan, Saya berceloteh sedikit tentang Surat Terbuka mbak Anggun pada Presiden RI, pak Jokowi,
boleh ya
Dalam menulis celotehan terbuka ini,
Motivasi saya,
Saya rasa, sama seperti yang mbak Anggun lakukan bertahun-tahun lalu, saat mengajukan tuntutan pada Paparazzi di salah satu media Perancis sana.
Paparazzi yg doyan banget membuntuti mbak Anggun dan mengambil gambar bayi cantik mbak (saat itu), Kirana Cipta Montana.
Ya, saya yakin,
kita punya motivasi yg sama..
sama-sama ingin melindungi anak-anak kita dari apa-apa yg kita anggap bisa mengancam masa depannya kelak.
Kalo mbak Anggun menganggap Papparazi kala itu sebagai ancaman bagi Kirana.
Terutama ancaman privasi yg bisa berujung pada penculikan.
Dan dalam hal ini,
saya menganggap NARKOBA sebagai ancaman, buat anak-anak saya..
Ancaman yg sedang membuntuti anak saya..
**
Mbak Anggun beruntung,
Di Pengadilan Perancis mbak Anggun menang,
dan konon, media sana, tak boleh mempublikasikan foto Kirana dalam bentuk apapun, setidaknya sampai usia 2 tahun.. (Mohon maaf dan di ralat klo saya salah)
Bedanya,
Saat ini,
Jika Surat Terbuka mbak anggun di respon 'positif'
dan para gembong Narkoba itu dibebaskan atas nama kemanusiaan..
Maka, saya kalah..
**
Mbak Anggun..
Saya tidak akan 'membantai' atau menanggapi isi surat mbak ,
yg lebih banyak bicara masalah kemanusiaan, hak asazi, hukum, image Indonesia di mata dunia, atau apalah-apalah itu..
Yang kesemuanya terlalu canggih buat saya..
**
Cukuplah buat saya,
Fokus pada masa depan anak saya dan kaitannya dengan peredaran Narkoba di negeri ini yg makin hari makin memprihatinkan.
**
Mbak Anggun..
Saya mengetik Celotehan ini,
sembari sayup-sayup mendengarkan berita dari radio streaming,
Ada sekilas info terbaru,
Bahwa Kepolisian di Jakarta, kembali menemukan Kue Kering Ganja di salah satu rumah yg omsetnya ga main-main, padahal hanya menjual online..
Fyuhhhh!!
Degup jantung saya, belum lagi santai,
tatkala beberapa pekan lalu ditemukan sebuah workshop Brownies Ganja yg dijual bebas di sebuah mall besar di Jakarta, juga dijual online.
Kenyataannya adalah..
Indonesia, darurat Narkoba mbak Anggun!!
Darurat!!!
**
Ya!
Mbak Anggun mungkin benar..
Setelah Eksekusi Bapak Serge Atlaoui, Gembong Narkoba berkebangsaan Perancis (yang sedang mbak perjuangkan itu), benar-benar di jalankan..
Persoalan Narkoba di negeri ini tidak lantas selesai begitu saja.
PR nya masih banyak..
Namun setidaknya,
Dengan benar-benar ditegakkannya ancaman hukuman ini,
Cukuplah untuk memberi peringatan keras bagi Gembong-gembong Narkoba lainnya untuk tidak main-main lagi dengan penegakan hukum di Indonesia..
Hukuman Mati adalah hukuman paling pantas untuk mereka.. Sangat pantas!
**
Semoga celotehan ini,
Bisa membuat mbak Anggun merubah cara pandang mbak Anggun..
Dukunglah kami,
Dukunglah kami para Ibu, untuk menyelamatkan generasi ini dari ke-darurat-an Narkoba.
Salam,
Yana Nurliana
*Menulis adalah perjuangan (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan surat tulisan tangan dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab cek cok pasangan suami istri ini.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPembunuh wanita muda dalam rumah kontrakan di Gang H Daud, Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat wanita dalam koper mulai menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaDiterpa keretakan rumah tangga. Kini Tengku Dewi sedang menghadapi masalah usai suaminya, Andrew Andika terjerat karena kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKorban ternyata diracun menggunakan racun tikus sebelum dilakban.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaMeminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca Selengkapnya