Ibu Tien bikin Taman Mini, Pak Harto menindak para penentangnya
Merdeka.com - Banyak tokoh besar, bahkan sekelas presiden sekalipun, yang tahan terhadap serangan dan kritik terhadap dirinya, tetapi tidak apabila kritik itu ditujukan kepada istri dan anak-anaknya. Seperti halnya penguasa Orde Baru selama 32 tahun, Presiden RI Ke-2 Mohammad Soeharto.
Dalam era kepemimpinan Soeharto, semua tahu peran Ibu Negara Fatimah Siti Hartinah Soeharto tidak kecil. Ibu Tien, demikian dia disapa, adalah Ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada 28 Agustus 1968. Ibu Tien juga yang menggagas pembangunan miniatur Indonesia, yang diberi nama Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Konon, ide tersebut diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual. Oleh sebab itu, Ibu Tien kemudian mengusulkannya agar dibuat taman tersebut. Karena itu usulan istri, Soeharto agaknya tak bisa menolak.
-
Bagaimana Soeharto melamar Ibu Tien? Langkah selanjutnya, seperti budaya pada waktu itu, Keluarga Prawiro menanyakan soal rencana perjodohan ini pada seseorang yang dekat dengan keluarga Siti Hartinah. Lamaran Diterima Sesuai dengan perkiraan Ibu Prawiro, ternyata orang tua Siti Hartinah, Pak Soemoeharjomo dan Ibu Hatmanti bersedia menerima perjodohan tersebut.
-
Apa pesan lucu Ibu Tien untuk Soeharto? “Jangan memancing ikan yang rambutnya panjang ya.“ kata Ibu Tien jenaka sambil tersenyum. Soeharto yang mendengar itu pun ikut tersenyum. Ikan berambut panjang maksudnya memancing wanita.
-
Siapa yang mempersunting Ibu Tien? Saat itu Soeharto masih berusia 26 tahun dan berpangkat Letnan Kolonel, Komandan Resimen TNI di Yogyakarta. Pada Suatu Hari, Datanglah Keluarga Prawirowihardjo Ibu Prawiro mengingatkan Soeharto untuk segera menikah.
-
Bagaimana Soeharto bertemu Ibu Tien? Rupanya mereka sudah punya calon. Wanita itu adalah Siti Hartinah. Teman sekelas adik Soeharto, saat sekolah di Wonogiri.
-
Siapa saja anak perempuan Soeharto? Tiga Srikandi di Keluarga Cendana Inilah 'tiga srikandi' dari keluarga Cendana. Ketiganya masih menjalin hubungan yang baik hingga saat ini.
-
Kapan Soeharto dan Ibu Tien menikah? Keduanya Menikah di Solo tanggal 26 Desember 1947 Tidak ada dokumentasi perinkahan keduanya. “Maklumlah, suasana masih serba darurat,“ kenang Soeharto.
Namun ketika TMII dibangun menjelang akhir 1971, dampaknya bisa ditebak. Soeharto banyak mendapat kritik dan perlawanan dari banyak orang. Demonstrasi digelar di banyak titik untuk menolak rencanan pembangunan tersebut. Lalu apa sikap Soeharto?
Sebagai presiden, dan tentunya sebagai seorang suami, Soeharto pasang badan terhadap isu, kritik, dan demonstrasi penolakan pembangunan TMII. Terhadap penolakan tersebut, dalam pidato tanpa teks sewaktu meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertamina di Kebayoran Baru, Jakarta pada Kamis 6 Januari 1972, Pak Harto mengatakan sebagai berikut:
"Saya akan menghantam siapa saja yang mencoba melanggar konstitusi, dan saya akan mendapat dukungan dari ABRI. Kalau ada seorang ahli hukum yang mengatakan bahwa Presiden tidak bisa menindak orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti, maka Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966) bisa saya gunakan sebagai alasan karena mengganggu ketertiban umum." (buku 'Jejak Langkah Pak Harto', oleh Team Dokumentasi Presiden RI, penerbit Citra Lamtoro Gung Persada - 1991).
Dalam buku itu Soeharto juga menolak pendapat sementara kalangan yang mengatakan bahwa proyek yang merupakan miniatur Indonesia itu adalah proyek mercusuar. Ia juga membantah proyek ini menghisap uang rakyat dan membahayakan pembangunan, karena proyek ini akan dibiayai oleh dana-dana swasta.
Pada hematnya, kata Soeharto, proyek TMII telah dijadikan isu politik oleh orang-orang dan pelaku yang sama sejak tahun 1968. Isu politik tersebut dalam jangka pendek bertujuan mendiskreditkan pemerintah, dan dalam jangka panjang untuk mendepak ABRI keluar dari lembaga eksekutif. Usaha itu akan menghilangkan Dwifungsi ABRI dan menjadikan ABRI alat pertahanan keamanan saja. 'Dan saya tegaskan bahwa saya tidak akan melepaskan Dwifungsi ABRI".
Kalau tujuan aksi-aksi anti Taman Mini Indonesia itu untuk menyingkirkan Presiden, Pak Harto melanjutkan, jawabannya mudah. Karena ia adalah Kepala Negara yang dipilih melalui MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara), maka ia dapat diberhentikan secara konstitusional melalui sidang MPR.
"Kalau ada usaha menggantikannya secara inkonstitusional maka saya akan kembali mengambil sikap seperti pada 1 Oktober 1965, ketika menghadapi PKI (Partai Komunis Indonesia). Waktu itu yang mendukung saya hanyalah isteri saya, sedangkan Front Pancasila dan Angkatan 66 belum lahir."
Selanjutnya ia menjelaskan, proyek TMII mempunyai dua tugas pokok. Keluar, sebagai sarana memperkenalkan wajah Indonesia kepada bangsa lain; dan ke dalam, agar supaya rakyat Indonesia secara keseluruhan bisa melihat dan merasa bangga akan kebudayaan tanah airnya
Enambelas tahun kemudian, dalam bukunya berjuduk: Soeharto: Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya, G.Dwipayana dan Ramadhan KH, menulis pernyataan Soeharto. "Saya dan isteri saya mempunyai cita-cita untuk membangun suatu pusat kebudayaan peninggalan nenek moyang kita yang akhirnya nanti bisa berfungsi sebagai tempat rekreasi, tempat pendidikan, dan juga tempat untuk mengembangkan kebudayaan."
Akhirnya, kata Soeharto, proyek yang kami cita-citakan itu terlaksana, dibangun mulai tahun 1975. Kritik terhadap ide kami itu muncul lagi. Namun, sebenarnya pihak yang mengkritik itu belum tahu tujuan kami. Mereka khawatir bahwa pembangunan itu akan membuat pemborosan saja dan tidak ada artinya.
"Padahal tujuan kami bukan seperti yang dikhawatirkan itu. Kenyataan, sekian tahun kemudian menunjukkan bahwa setelah Taman Mini Indonesia Indah itu jadi, pengkritik-pengkritik itu akhirnya mengakui manfaatnya." (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Tien memang dikenal antipoligami. PNS pun dilarang punya istri lebih dari satu.
Baca SelengkapnyaTak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaSoeharto muda sebenarnya sudah lama mengenal gadis itu. Tapi kondisi ekonomi dan latar belakang keduanya berbeda jauh.
Baca Selengkapnya"Ini kok tidak seperti biasanya?" ujar Presiden Soeharto yang cuma dapat dua ikan saat memancing di perairan sebelah barat Anyer.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaIni sosok cantik pendamping Soekarno yang jarang disorot. Paras cantiknya bikin terpukau.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal penakluk wanita, lamaran Presiden Soekarno pernah ditolak oleh wanita cantik ini.
Baca SelengkapnyaTMII akan menjadi wajah pariwisata Jakarta dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaMasjid ini jadi bukti rasa cinta terhadap Ibu Tien Soeharto
Baca Selengkapnya