Ibu tiri di Medan siksa anak dengan minyak panas dan disabet pisau
Merdeka.com - Anggapan ibu tiri itu kejam kemungkinan ada benarnya. Di Medan, seorang bocah berumur delapan tahun kabur dari rumah dalam keadaan luka-luka lantaran dianiaya ayah dan ibu tirinya.
Bocah itu berinisial NA. Anak perempuan itu tinggal di Jalan Benteng, Medan Helvetia, dan kerap disiksa oleh kedua orang tuanya.
NA mengaku luka-luka dialaminya akibat dianiaya ibu tiri dan ayahnya. Di bagian kiri pipi bocah itu terdapat luka bekas jahitan. Katanya luka itu akibat disabet pisau. Telapak tangannya juga terlihat bekas luka bakar. Luka itu menurut dia akibat disiram minyak panas.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
Pada lengan kanan NA juga terlihat bekas luka karena dianiaya dengan parang. Sejumlah luka memar juga terlihat jelas di tubuhnya. Bahkan, tiga giginya tanggal karena dianiaya.
"Dipukul pakai alu," kata NA, Senin (12/5).
Pada kepala bagian belakang NA pun terdapat bekas luka. Bocah itu mengaku kepalanya pernah dibenturkan ke dinding oleh orang tuanya. Karena tidak tahan lagi, NA memilih kabur dari rumahnya pada Senin (11/5) malam. Dia sampai harus memohon perlindungan dari warga sekitar.
Saat kabur sejauh 500 meter dari rumahnya, NA bertemu dengan Hasni, warga Jalan Benteng, Gang Dame. "Waktu itu aku mau beli beras. Dia datang, pakaiannya kumuh, enggak pakai sandal. Dia bilang, 'tolonglah aku Bu. Siapa yang mau pelihara aku," kata Hasni.
Saat bertemu, NA langsung memeluk Hasni. Dia merasa terenyuh melihat kondisi bocah yang babak belur itu. Dia kemudian membawa NA ke kepala lingkungan, lalu diantarkan ke kantor Lurah Dwikora. NA juga sempat dibawa ke puskesmas setempat sebelum mengadukan perlakuan orang tuanya ke Mapolsek Helvetia.
"Diduga ada kekerasan terhadap anak itu. Kami hubungi pihak Polsek. Kami amankan anak ini ke rumah salah satu warga," kata Camat Medan Helvetia, Edi Mulia Matondang.
Ibu tiri NA, MS, dan ayahnya, RI, sampai saat ini belum berhasil dikonfirmasi. Mereka dikabarkan sudah diperiksa di Mapolsek Helvetia. Polisi masih mendalami dugaan penganiayaan ini.
"Kedua orang tua dan anaknya masih kami periksa," kata Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Ronni Bonic. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca Selengkapnya