Ibu yang Lempar Bayinya ke Sumur Ternyata Seorang Guru PAUD
Merdeka.com - FN (25) ibu muda yang membunuh bayinya sendiri yang berusia 1 bulan, ternyata berprofesi sebagai pengajar. Sedangkan sang suami merupakan petani.
"Tersangka selama ini berprofesi sebagai guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Adapun sang suami bekerja sebagai petani," kata Kapolres Jember Akbp Hery Purnomo kepada wartawan, Rabu (30/3).
FN melakukan pembunuhan dengan melemparkan bayinya ke dalam sumur yang ada di belakang rumahnya. Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (23/03) lalu, di Dusun Bregoh, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Jember.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Dimana wanita asal Jember dibunuh di Bali? Jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel. Korban ditemukan tak bernyawa di satu penginapan, Jalan Raya Pemogan, Kamar Nomor 26, Lingkungan Banjar Taman, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 11. 30 Wita.
Saat kejadian, suasana sedang sepi. Tersangka FN semula tidur siang bersama nenek korban atau mertua tersangka. Setelah melempar bayi ke sumur, FN lalu kembali tidur.
"Suaminya sedang bekerja di sawah. Setelah itu, tersangka berteriak-teriak seolah kehilangan bayinya saat baru bangun tidur," papar Hery.
Teriakan itu kemudian didengar para tetangga yang ikut membantu mencari bayi atau anak pertama FN yang baru berusia satu bulan.
Pasangan FN dan AM selama ini tinggal bersama keluarga besar dari suaminya di desa tersebut. Motif FN melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya sendiri itu, karena depresi. Yakni kerap diejek atau bullying dari keluarga suaminya. Sebab, ia tidak bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya yang baru berusia satu bulan itu.
Polisi telah menahan FN di Mapolres Jember. Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah alat bukti. Di antaranya penutup sumur. Lalu baju yang digunakan oleh korban saat dilempar ke dalam sumur.
"Kita juga sudah dapatkan hasil autopsi yang akan kita sampaikan di persidangan nanti," lanjut Hery.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaJasad bayi yang baru lahir itu sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca Selengkapnya