Ibunda Hafit tak percaya anaknya ikut membunuh wartawati Nur Baety
Merdeka.com - Orangtua Hafit Ubaidilah mengaku tak menyangka anaknya terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Nur Baety di Depok. Anak kedua dari lima bersaudara itu sehari-harinya tak memperlihatkan gelagat aneh atau menyimpang.
"Kalau habis pulang kerja suka nongkrong. Kalau enggak ada teman ya paling tidur," kata ibu Hafit yang tidak bersedia menyebutkan namanya di Polres Depok, Selasa (21/7).
Wanita paruh baya itu, sudah dua kali menjenguk anaknya di Polresta Depok sejak Hafit dibekuk polisi pada Senin (20/7) dini hari. Pada hari pertama kunjungannya kemarin, ibu lima anak itu terlihat terguncang. Di hadapan polisi dia menangis histeris.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
"Anak saya enggak mungkin terlibat pak," ucapnya sambil menangis.
Namun pada kunjungan keduanya siang tadi, wanita itu tampak lebih tegar. Kendati tak menangis histeris seperti sebelumnya, namun saat berbicara matanya masih berlinang, terlebih saat ditanya soal Hafit.
"Orangtua mana yang enggak sedih anaknya seperti ini," katanya sambil menutupi wajah dengan jilbab hitam.
Ibu rumah tangga itu menuturkan dirinya tidak mengenal Deni yang disebut-sebut sebagai otak pembunuhan yang ikut melibatkan anaknya. Dia hanya mengenal Bondo, yang merupakan teman Deni sesama kuli bangunan.
Dia memastikan bahwa Deni tidak pernah sekalipun berkunjung ke rumahnya bersama Hafit. "Dia sebenarnya temannya Bondo. Saya enggak kenal (dengan Deni)," akunya.
Dia pun merasa heran mengapa anaknya sampai bisa terlibat pembunuhan sadis ini. Dia meyakinkan bahwa semua ucapan anaknya di hadapan polisi adalah pengakuan jujur. "Saya kenal anak saya," ucapnya.
Sejak awal bulan Juli, dia mengaku tidak ada perubahan sikap dari Hafit. Bahkan anaknya itu juga tidak membeli barang mewah apapun. Hafit memang pernah memberi uang dari hasil kerjanya tapi ditolak.
"Saya enggak terima. Saya bilang uangnya buat Hafit saja. Dia enggak beli apa-apa kok kemarin-kemarin," katanya.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPegi menjadi satu dari dua DPO yang buron dalam kasus pembunuhan berencana yang terjadi 2016 silam.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaFatimah pun menceritakan soal awal mula anaknya Ramadhani Purwadi Sastra bisa dikaitkan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaIstri SYL Bersaksi Tak Punya Tas Mewah Dior, Padahal Ditemukan di Kamar Tidurnya oleh KPK
Baca SelengkapnyaAmy Qanita, ibu dari Raffi Ahmad, kini menjadi sorotan di platform X.
Baca SelengkapnyaKepala Kejati Jatim, Mia Amiati pun memberikan sedikit bocoran hasil dari berita acara pemeriksaan tentang peran dari orangtua Ronald Tannur tersebut.
Baca SelengkapnyaAY mengklaim tidak pernah sama sekali mengusir ibu angkatnya itu.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.
Baca SelengkapnyaYusran bercerita pertama kali dirinya mengontrak rumah tersangka pada tanggal 17 Desember 2017.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaMengapa Ayah Pegi Sangat Yakin Anaknya Tak Membunuh Vina? Ini jawabannya
Baca Selengkapnya