Ibunya Tewas Dibunuh, Bayi Korban Penculikan di Bekasi Diberikan Pemulihan Trauma
Merdeka.com - Bayi A (1,5) anak MIM, pemilik warung ayam goreng di Bekasi yang tewas dibunuh kini mendapatkan trauma healing dari pihak kepolisian. A sempat menjadi korban penculikan Hari Kurniawan alias HK (21) dan Mochamad Agustian alias MA (14), dua pelaku yang juga membunuh MIM.
"Dalam hal anak tadi yang sebagai korban kami lakukan pendampingan sebagai trauma healing," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (21/2).
Setelah MIM meninggal. Bayi A kini menjadi yatim piatu. Suami MIM meninggal karena terpapar Covid-19, saat usia A masih tiga bulan di kandungan. Saat ini, A dirawat neneknya.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
"Kami serahkan kepada neneknya, memang seorang anak dalam rangka untuk memulihkan psikologisnya perlu sosok yang secara rutin dekat, sentuhan, pelukan, yang memang kita titipkan," tutur Trunoyudo.
Sekadar informasi, usai membunuh MIM, pelaku menculik bayi A karena rewel.
Sejatinya, balita itu hendak dibawa ke Yogyakarta untuk dititipkan ke salah kerabat pelaku. Namun, mereka mengurungkan niatnya lantaran tak punya ongkos lebih. Bayi malang itu kemudian ditinggalkan di sebuah pos kosong yang hanya berjarak 150 meter dari lokasi penangkapan pelaku.
Kedua pelaku juga menaruh sebuah identitas milik MIM di dekat bayi itu. Berharap ada yang dapat menemukannya.
"Dan kemudian pada saat diletakkan, karena tidak jadi dibawa ke Jogja, dibawa balita ini diletakkan KTP daripada korban, sehingga menurutnya biar bisa kembali lagi ke keluarganya," sebut Hengki.
Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Pelaku
Belakangan diketahui, motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati.
"Motif dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati terkait dengan gaji, perlakuan," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi melalui konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/2).
Namun demikian, motif itu masih dugaan. Sebab, pelaku juga baru beberapa hari bekerja pada MIM.
"Karena baru kerja 5 hari," singkat Hengki.
Untuk melancarkan aksi pembunuhannya, disebut Hengki pelaku menghantamkan sebuah tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram hingga akhirnya korban tewas di dalam ruko Jalan Raya Kemejing, Kampung Kemejing RT 3 RW 4, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Temuan tersebut berdasarkan pihak polisi yang telah melakukan olah TKP.
"Ditemukan tabung gas elpiji 3 kg berlumuran darah, diduga digunakan untuk memukul korban," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya.
Akibat dari hantaman gas elpiji tersebut, Hengki mengatakan korban mendapatkan luka parah di bagian kepala hingga menyebabkan tewas.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua pelaku dikenakan pasal 340 KUHP Jo 365 KUHP dan pasal 328 KUHP tentang penculikan, pembunuhan berencana, dan kemudian pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal mati dan 20 tahun pidana.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca Selengkapnya