ICMI kecam aksi main hakim warga terhadap pencuri amplifier
Merdeka.com - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyesalkan aksi main hakim sendiri warga terhadap pencuri amplifier di Bekasi. Jimly menyarankan warga mencari informasi terlebih dulu sebelum mengambil tindakan.
"Apa yang menjadi penyebab? Nah, maka semua pemimpin harus bisa mencari tahu sebabnya dan jangan menambahkan masalah, mari kita rukunkan kehidupan bermasyarakat ini dengan cara berbicaralah yang baik-baik. Atau diam saja, termasuk di medsos, yang paling memicu masalah ini adalah medsos," kata Jimly di Kantor Pusat Kegiatan ICMI, Jalan Proklamasi Nomor 53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
Menurut Jimly, aksi itu sangat mengerikan dan menjadi gejala baru pada lima tahun terakhir. Padahal aksi main hakim sendiri sangat bertentangan dengan Indonesia yang dikenal penuh dengan budaya toleransi dan sopan santun.
-
Bagaimana IDI menanggapi kasus pemalakan? 'Harusnya tidak ada,' kata Slamet saat dihubungi merdeka.com, Selasa (3/9).Namun demikian, Slamet mengaku belum ada laporan yang masuk ke dalam IDI perihal adanya biaya ilegal dari kasus kematian dokter Aulia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencurian listrik? Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan 26 orang beserta barang bukti yang digunakan untuk operasional.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Ketua DKPP ini menambahkan, sikap warga itu masih dengan peristiwa yang sudah terjadi seperti Pilpres 2014 lalu dan Pilkada DKI 2017. Dalam dua momen itu kondisi masyarakat sangat terlihat terbelah.
"Pilkada DKI, makin terbelah maka, calon gubernur yang bertarung itu bukan mereka. Tapi mereka itu hanya korban dari keadaan, terbelahnya masyarakat kita ini," ujar dia.
Belum lagi dalam dua ke depan masyarakat akan menghadapi Pilpres. Menurut Jimly, untuk Pilpres mendatang jika ayda dua calon bertarung akan membuat suasana makin menegangkan.
"Makin menegangkan, nah semua ini, dipicu oleh medsos pertama. Semua orang seolah-olah menyembunyikan identitasnya. Jadi semua orang berani memaki maki, mengecam, semua orang," kata Jimly.
"Kedua pihak yang menerima berita, itu karena ini kadang memaki agama, maki tuhan, maki nabi semua agama ya. Bukan hanya Islam yang dimaki-maki di medsos itu. Semuanya ini bersinggungan," kata Jimly.
Jimly menyarankan, untuk semua warga masyarakat di tengah arus kebebasan sekarang untuk bisa menahan diri. Dia meminta masyarakat jangan melakukan tindakan sebelum adanya klarifikasi dahulu.
"Jangan bersikap dari berita medsos, karena kadang-kadang berita tiga tahun yang lalu dibuka lagi. Jadi medsos ini sudah menambah panas keadaan maka kita harapkan para pemimpin tokoh-tokoh pemimpin berbicaralah yang baik-baik atau diam saja. Itulah, itu kuncinya. Supaya bisa menjadi teladan bagi masyarakat yang pada umumnya," kata Jimly.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahli hukum kubu Aiman mengingatkan sesuai KUHAP pasal 38 ayat 1 dalam rangka penyidik melakukan penyitaan harus atas izin ketua pengadilan setempat.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi ungkap modus kejahatan baru saat lampu rumah tiba-tiba mati.
Baca SelengkapnyaAksi seorang Kapolres Binjai belum lama ini viral menjadi sorotan. Naik ke atas atap mobil, ia memohon kepada warganya agar tidak melawan hukum.
Baca SelengkapnyaMeski sempat kabur usai ketahuan oleh rombongan emak-emak, pelaku pencurian motor akhirnya berhasil diamankan oleh pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaWajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaPemerintah menerapkan aturan IMEI dengan sejumlah tujuan di antaranya mempermudah pemerintah melakukan pengamanan terhadap ponsel yang akan beredar.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca Selengkapnya