ICW: 9 orang capim KPK berafiliasi dengan partai politik
Merdeka.com - Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri mengatakan telah menelusuri rekam jejak 23 orang dari 48 calon pimpinan KPK. Hasilnya 8 orang bermasalah soal integritas dan 9 orang mempunyai kedekatan dengan partai politik.
"Kami hanya menyerahkan fakta-fakta. Dari 23 itu 8 bermasalah soal integritas. Ada 3 indikator utama dalam seleksi Capim Pimpinan KPK yaitu, integritas, kualitas dan administratif," kata Febri saat memaparkan pelacakan rekam jejak 48 Capim KPK 2015 di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/8).
Menurutnya, pelacakan ini dilakukan selama 1 bulan dan dimulai sejak tanggal 26 Juli 2015 dengan melibatkan 30 tracker di berbagai wilayah. Namun, dia enggan mengungkapkan nama 23 Capim KPK tersebut.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
"Hasil trackingnya pertama soal integritas Capim KPK banyak di ragukan. Semisal, minta bawahannya untuk lakukan penyalahgunaan wewenang. Ada kandidat Capim KPK lakukan plagiat. Ada yang permasalahan pola keuangan di kantornya. Ada kandidat yang aset kekayaannya tidak wajar dibandingkan pendapatannya," paparnya.
Febi juga menambahkan, ada Capim KPK yang memiliki masalah dalam kehidupan sosialnya. Selain itu, ada juga Capim KPK memiliki kedekatan dengan partai politik yang dikhawatirkan abai atas tindak korupsi para politikus.
"Ada juga Capim KPK punya kecenderungan dengan politik, kami khawatir memanfaatkan KPK untuk kasus-kasus korupsi. Ada 9 orang yang terindikasi. Ada juga Capim KPK yang lalai pada saat menjalankan pengadaan barang dan jasa pada saat dia menjabat. Terkait dengan itu kami sudah sampaikan ke pansel KPK," imbuhnya.
Sementara itu, dari Capim KPK yang berlatar belakang penegak hukum, Febi menilai dari kinerja penyidikan kasus korupsi belum menunjukkan prestasi.
"Contohnya, Kapolda dalam tugasnya membawahi 10 Polres tapi berdasarkan pantauan kami hanya 4 kasus korupsi yang disidik. Kinerjanya dalam menindak korupsi rendah," ujarnya.
Lebih jauh, beberapa Capim KPK dalam kariernya banyak yang tidak bersinggungan dengan pemberantasan korupsi. Namun, sementara itu, capim dari internal KPK masih berada di zona aman.
"KPK ke depannya harus memiliki pimpinan yang berkemampuan hukum, organisasi. Calon dari internal KPK bagus, kita juga belum menemukan track record yang buruk," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ICW menilai banyak hal yang membuat pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK dan Dewas terasa sepi
Baca SelengkapnyaTidak sekedar dipecat, namun Firli kini sudah menyandang status tersangka atas dugaan suap.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut pun membuat publik tidak lagi percaya dengan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaMenurut Diky tak akan ada tersangka yang divonis bebas oleh Pendilan Tipikor karena minim bukti keterlibatannya.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.
Baca SelengkapnyaEmpat mantan pegawai KPK itu mendaftar capim KPK berkaca dari banyak masalah di internal lembaga antirasuah dari segi pimpinan hingga pegawai.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaBuka Pendaftaran 26 Juni-15 Juli 2024, Pansel Cari Calon Pimpinan KPK Berintegritas Tinggi
Baca SelengkapnyaPansel Capim KPK mengaku sudah melakukan upaya jemput bola untuk mencari Capim dan Dewas KPK yang memiliki kompetensi pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaCak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca SelengkapnyaFitroh merupakan seorang jaksa dan mantan Direktur Penuntutan KPK, yang setelah 11 tahun bertugas di lembaga antirasuah kini ditarik kembali ke Kejagung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) soal Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK.
Baca Selengkapnya