ICW desak Jokowi copot M Prasetyo karena gagal pimpin Kejagung
Merdeka.com - Indonesian Corruption Watch (ICW) memberi rapor merah terhadap kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kepemimpinan Jaksa Agung HM Prasetyo. ICW menilai selama dua tahun terakhir, Kejagung sama sekali tidak memberikan kontribusi yang baik untuk pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Kami menyimpulkan bahwa selama dua tahun terakhir HM Prasetyo gagal dalam tiga hal," kata Divisi Hukum ICW, Aradilla Caesar di Kantor ICW, Jakarta, Kamis (17/11).
Pertama, lanjutnya, Prasetyo gagal dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Padahal, pemerintahan Jokowi tengah giat-giatnya memberangus tindak rasuah di berbagai sektor termasuk institusi negara.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kedua, Prasetyo juga dianggap gagal mendorong percepatan reformasi di internal Kejaksaan. Sejumlah jaksa justru ikut terlibat tindak pidana korupsi. Hal ini terbukti dari tiga jaksa yang tertangkap tangan menerima suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka di antaranya, jaksa Fahri Nurmalo (Kejati Jawa Tengah), jaksa Devianti Rohaini (Kejati Jawa Barat) dan terakhir, Farizal (Kejati Sumatera Barat). Di luar dari itu, ada juga jaksa yang diduga menerima sebagaimana keterangan para saksi di persidangan.
"Mereka antara lain Kajati Jawa Timur Maruli Hutagalung, Kajati DKI Jakarta Sudung Situmorang dan Asisten Pidana Khusus Kejati DKI Jakarta Tomo Sitepu," ujar dia.
Tak sampai di situ, ICW juga menganggap Kejagung di bawah kepemimpinan Prasetyo gagal menaikan citra positif pemerintahan Jokowi di mata publik. Menurut Aradilla tidak ada prestasi yang menonjol dari mantan politikus NadDem tersebut.
"Kinerja pemberantasan korupsi mengecewakan, tidak optimal bahkan berjalan di tempat, dan dalam penanganan perkara ditenggarai muncul intervensi politik yang mengganggu kemandirian institusi Kejaksaan," ucapnya.
"Agenda reformasi di Kejaksaan berjalan tanpa arah yang jelas. Selama Prasetyo menjabat nama baik Kejaksaan justru tercoreng dengan sejumlah peristiwa yang memalukan," timpal dia.
Oleh karena itu, ICW meminta Jokowi segera melakukan perombakan di kabinet kerja, salah satunya mencopot Prasetyo dari jabatannya sebagai Jaksa Agung. Dua tahun kepemimpinan Prasetyo dinilai sudah cukup membuat penegakkan hukum di Indonesia carut marut.
Aradilla menilai tidak ada alasan Jokowi untuk tidak segera mencopot Prasetyo. Saat ini sudah waktunya Jokowi menempatkan posisi Jaksa Agung dengan figur yang lebih kredibel dan independen dalam hal ini bukan seorang politikus.
"Presiden juga diharapkan mengutamakan kompetensi dalam menunjuk pemimpin lembaga negara setingkat menteri lainnya Jaksa Agung atau Kepala PPATK tidak lagi berdasarkan pada upaya mengakomodasi kepentingan P tertentu," pungkas Aradilla.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menilai fungsi MK kini tidak digunakan dengan baik karena intervensi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Presiden Joko Widodo untuk membubarkan KPK karena tidak efektif memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Hasto menyebut pernyataan Megawati soal usulan pembubaran KPK dipelintir.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai pemecatan terhadap Jokowi merupakan langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa alasan PDIP melakukan pemecatan terhadap Jokowi, karena dianggap telah melakukan pelanggaran.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaJokowi telah dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPanel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca Selengkapnya