ICW Ingatkan Jokowi, Salah Pilih Pimpinan KPK Bisa Jadi Bumerang
Merdeka.com - Setelah serangkaian proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK, awal September ini Pansel akan menyerahkan 10 nama capim ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). ICW mengingatkan Presiden agar cukup berhati-hati dalam memilih lima nama yang akan menduduki kursi pimpinan KPK. Karena jika salah pilih, maka dapat menjadi bumerang bagi Jokowi.
Demikian disampaikan peneliti senior ICW, Adnan Topan Husodo, Kamis (29/8). Adnan mengingatkan Presiden agar jangan memilih pimpinan KPK yang dapat dikendalikan afiliasi politik tertentu.
"Kalau memilih orang yang keliru dan pada akhirnya bisa dikendalikan oleh afiliasi politik tertentu itu bisa menjadi bumerang bagi Presiden. Karena bagaimanapun KPK itu harus ada di atas semua kepentingan golongan dan politik. Ini yang kita tidak inginkan," jelasnya di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta Pusat.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Mengapa peran pengawas pilkada 2024 penting? Pada Pilkada 2024, peran pengawas semakin penting mengingat dinamika politik yang semakin kompleks dan teknologi yang semakin canggih.
-
Mengapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Panwaslu Pilkada 2024 memegang peranan penting dalam menjaga integritas dan kelancaran proses pemilihan.
-
Apa tugas utama Panwascam Pilkada 2024? Panwascam bertugas mengawasi jalannya proses pemungutan suara dan seluruh rangkaian acara pemilihan di tingkat kecamatan.
-
Apa tugas utama pengawas pilkada 2024? Dalam setiap penyelenggaraan pemilu, pengawas memiliki tugas utama untuk mengawasi tahapan demi tahapan, mulai dari masa kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
Terpilihnya pimpinan yang tak independen menurutnya bisa saja terjadi di KPK. Karena itulah pentingnya mengawal kinerja pansel sejak awal proses seleksi. Presiden juga perlu mengawal kinerja pansel yang telah ditunjuknya setiap saat. Sejak proses seleksi berlangsung, kinerja pansel ini banyak dikritisi pegiat antikorupsi.
"Karena bagaimanapun pilihan pansel akhirnya pada akhirnya adalah pilihan Presiden karena yang membentuk pansel adalah presiden. Dan itu artinya ketika 10 nama itu keluar daftarnya, itu juga bisa dianggap sebagai keputusan politik presiden," jelasnya.
Terkait proses uji publik di akhir proses seleksi apakah menyalahi prosedur atau tidak, Adnan mengatakan ada beberapa hal yang luput dari pansel di mana ada hal-hal yang tidak dijadikan concern padahal menjadi sesuatu yang krusial. Salah satunya adalah integritas. Integritas, kata dia, dinilainya dengan cara sederhana. Jika ada capim yang diduga bermasalah, pansel tak perlu merujuk pada data atau bukti legal atas dugaan tersebut.
"Kadang-kadang perilaku menyimpang atau abuse of power itu tidak bisa diinvestigasi, tidak bisa ditangani oleh lembaga-lembaga tertentu, oleh pihak-pihak tertentu karena mungkin orangnya ada dalam posisi yang sangat kuat. Akan tetapi indikasi itu bisa dilihat," jelasnya.
Salah satu cara menilai integritas capim KPK adalah melihat apakah yang bersangkutan memiliki sikap yang jelas dalam pemberantasan korupsi. Jika misalnya ada yang abai terhadap LHKPN, ini bisa dinilai sebagai masalah dan indikator.
"Orang yang akan dipilih pansel itu nanti yang akan mendorong pejabat publik untuk melaporkan LHKPN. Karena itu salah satu tugas KPK dan tentu saja ini akan jadi persoalan di kemudian hari jika kerja kerja politik, proses ini tidak diperhatikan secara serius oleh presiden," jelasnya.
Adnan mengaku tak sependapat dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyatakan jika mencari pimpinan KPK yang sempurna agar menjadi di surga. Dia menegaskan yang dicari bukan pimpinan yang sempurna tapi yang memiliki integritas baik.
"Dan itu tidak bisa dikompensasikan dengan skill, dengan kemampuan. Kemampuan bisa diasah, bisa ditingkatkan seiring dengan ketika di menjadi pimpinan KPK tetapi integritas itu kan tak bisa diubah karena melekat dengan diri seseorang," jelasnya.
Jika hasil pemilihan pimpinan KPK ini tak sesuai harapan publik, maka presiden yang nantinya bertanggung jawab. Adnan menambahkan, kepercayaan terhadap pemberantasan korupsi selalu ada di dua lembaga; KPK dan presiden. Jika kepercayaan masyarakat turun terhadap KPK, dapat mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap presiden.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Siapa Layak Pimpin KPK? Klik disini
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK.
Baca SelengkapnyaPenetapan nama sembilan pansel capim KPK oleh Presiden Jokowi menandakan dimulainya mencari calon pimpinan lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga akan memastikan pembentukan dan penetapan Pansel KPK untuk memperkuat KPK
Baca Selengkapnya"Pak Prabowo saat ini sebagai Presiden juga memiliki kewenangan untuk itu, untuk kemudian menganulir," kata Ghufron.
Baca SelengkapnyaMenurut Arief, proses penetapan kriteria itu tidak hanya berdasarkan pertimbangan internal Pansel.
Baca SelengkapnyaTidak sekedar dipecat, namun Firli kini sudah menyandang status tersangka atas dugaan suap.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ibnu Basuki dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Komisi III DPR.
Baca SelengkapnyaDalam surat itu, MAKI menegaskan bahwa pembentukan Pansel bukan lagi wewenang Jokowi, melainkan wewenang pemerintah mendatang di bawah Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.
Baca SelengkapnyaNawawi mengaku mendapat tugas berat dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Diky tak akan ada tersangka yang divonis bebas oleh Pendilan Tipikor karena minim bukti keterlibatannya.
Baca Selengkapnya