IDAI Pertanyakan Anak di Bawah 12 Tahun Belum Divaksinasi Tapi Ikut PTM Terbatas
Merdeka.com - Pemerintah telah mengizinkan anak di bawah 12 tahun mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah di tengah pandemi Covid-19. Padahal, hingga saat ini, belum ada vaksin Covid-19 yang direkomendasikan untuk anak di bawah 12 tahun di Indonesia.
Perwakilan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kurniawan Taufiq Kadafi mengatakan, pihaknya telah merekomendasikan anak di bawah 12 tahun belum bisa mengikuti PTM terbatas di sekolah.
"Nah saya tidak tahu pertimbangannya kenapa yang belum diimunisasi justru dimasukkan (PTM terbatas) terlebih dahulu," katanya saat Webinar TIM Mitigasi IDI, Minggu (17/10).
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
-
Kenapa ISPA bisa menyerang anak? ISPA adalah penyakit yang umum menyerang anak-anak. Oleh karenanya, Anda sebagai orang tua harus mengetahui segala informasi tentangnya.
-
Apa yang terjadi jika anak terlambat imunisasi? Jika anak tidak mendapatkan imunisasi tepat waktu, mereka akan menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin. Di samping itu, proses perlindungan maksimal melalui imunisasi akan memakan waktu lebih lama, sehingga anak akan berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan mereka.
-
Apa itu ISPA pada anak? ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik di saluran pernapasan bawah maupun atas.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak? Ada beberapa cara mencegah ISPA pada anak yang penting diketahui orang tua.
-
Mengapa radang paru-paru berbahaya bagi anak? Radang paru-paru termasuk infeksi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Menurut dokter spesialis anak ini, pendidikan pada anak di bawah 12 tahun sebetulnya bisa ditangani sementara oleh orang tua di rumah. Dia mengambil contoh Pendidikan anak usia dini (PAUD).
Pola pembelajaran pada siswa PAUD cenderung belajar sambil bermain. Sehingga PTM terbatas bagi mereka bukan hal mendesak.
"Menurut ahli kami, anak-anak misalnya PAUD itu masih bisa dibackup secara pendidikan oleh orang tuanya, artinya dia masih pendidikan dengan basic bermain," jelasnya.
Kurniawan mengingatkan PTM terbatas di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain. Sebab, keterpaparan Covid-19 pada anak di Indonesia lebih tinggi dari negara lain.
"Peta di Indonesia agak sedikit unik dengan di luar. Kalau di luar orang bilang gejala klinis anak yang ringan lebih banyak, kalau di kita cukup signifikan. Kalau rapat dengan IDAI negara-negara lain pada waktu awal-awal 2021 (kasus Covid-19 pada anak di Indonesia) hampir tertinggi sedunia," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaPiprim mengatakan, jika program makan siang gratis pada anak usia sekolah untuk mencegah stunting, tidak tepat.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaMSD memperkuat komitmen untuk menghadirkan solusi kesehatan yang inklusif dan berdampak positif bagi masyarakat global, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya